WAWANCARA KHUSUS KETUA KADIN JABAR: Program yang Jadi Skala Prioritas hingga 2024

Kepada Tribun Jabar, Cucu Sutara membeberkan sejumlah program Kadin Jabar yang menjadi skala prioritas hingga 2024 di bawah nakhodanya.

Tribun Jabar/ Kemal Setia Permana
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jabar, Cucu Sutara (kiri) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Pascaberalih tampuk kepemimpinan, harapan baru ribuan pengusaha Jabar kini berada di pundak Cucu Sutara, yang kini dipercaya menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jabar.

Cucu pun berjanji akan berupaya membawa roda Kadin sebagai induk organisasi yang sesuai dengan harapan dan cita-cita anggotanya, serta membawa dunia usaha dan industri Jabar lebih berkembang, terutama di tengah pandemi.

Kepada Tribun Jabar, Cucu Sutara membeberkan sejumlah program Kadin Jabar yang menjadi skala prioritas hingga 2024 di bawah nakhodanya.

Baca juga: Berita Persib, dari Semua Liga Sepak Bola, Liga Inggris Jadi Favorit Robert Alberts, Ini Alasannya

Berikut petikan wawancara ekslusif Cucu Sutara dalam kunjungannya ke kantor Tribun Jabar, Senin (19/10/2020).

T: Selamat siang, sebelumnya kami turut berbahagia karena Bapak sedang berulang tahun hari ini.

C: Terima kasih banyak, Tribun Jabar.

T: Sebagai ketua Kadin Jabar, langkah apa yang diambil untuk mengawali program kerja Bapak?

C: Pertama, sebagaimana diketahui Kadin itu memiliki tugas untuk memfasilitasi, mengembangkan, dan membina bagaiman usaha, khususnya ekonomi di Jabar, ini bisa berkembang. Kita harus menciptakan iklim usaha yang kondusif, memberikan rasa aman dan nyaman.

Kedua, kita lihat bahwa Jabar memiliki aspek strategis ekonomi. Pertama, jumlah penduduk yang mencapai 49,9 juta yang mana ini bagi pengusaha adalah pangsa pasar.

Bagaimana kita harus bisa merebut pasar ini dari kita, oleh kita, untuk kita. Jangan sampai direbut orang lain. Ini bisa diraih oleh pengusaha dan teman-teman UMKM Jabar.

Kedua, jumlah tenaga kerja 21,9juta. Mungkin saat ini menurun seiring pandemi Covid-19, tapi kita tidak boleh putus asa, selalu ada persoalan yang bisa diselesaikan, akan indah pada waktunya. Ketiga, kaitannya dengan ekspor. Ekspor Jabar mencapai 16,26 persen dari total ekspor nasional atau mencapai 10,4 miliar dolar, periode Juni sampai Desember kemarin. Ini luar biasa.

Sektor paling kuat adalah UMKM. Saat ini kita punya kebangaan.

Salah satunya adanya Pelabuhan Patimban. Kita harus yakin suatu saat ekspor kita akan meningkat (dengan adanya Pelabuhan Patimban, tidak lagi melalui Pelabuhan Tanjung Priuk), dan harus yakin ekonomi 2021 akan mengalami pertumbuhan.

Namun harus ada sinergitas dan kolaborasi antara Kadin, pemerintah, dan masyarakat pengusaha agar menjadi solusi menumbuh-kembangkan dunia usaha dan memulihkan perekonomian.

T: Bagaimana program 100 hari kerja Anda?

C: Ada sembilan program 100 hari yaitu; 1) Pemulihan ekonomi; 2) Peningkatan Investasi dalam dan luar negeri; 3) Pertumbuhan produk ekspor dan pengembangan produk substitusi impor; 4) Penguatan dan pertumbuhan UKM, ekonomi desa, dan ekonomi pesantren; 5) Pemerkayaan industri dan ekonomi keeatif; 6) Pengembangan SDM unggul, produktivitas dan transformasi teknologi terapan dan digitalisasi; 7) Peningkatan pengusaha kecil menjadi kelas menengah; 8) Pengembangan kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan; serta terakhir, 9) Pemberdayaan kadinda dan asosiasi, dan pembangunan kantor Kadinda secara bertahap.

T: Bagi mereka (pengusaha) yang belum tersentuh digital, apa program dan strategi Anda?

C: Saya membuat program bernama Pojok Digitalisasi Marketing di setiap daerah, tahap awal ini saya akan membuat di setiap kota kabupaten Jabar, kemudian bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuat pojok digital di setiap kecamatan, itu sangat memungkinkan, apalagi Tribun Jabar bisa bantu, saya sangat senang hati.

Saat ini kalau kita kehilangan informasi, peluang kita selesai. Habis. Makanya program digital ini sangat penting. Misal, sekarang program pengadaan di pemerintah sudah pakai sistem digital. Semua serba e-katalog. Sadar tidak sadar, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melek digital, tanpa kecuali. Siapapun.

T: Salah satu program strategis Kadin Jabar adalah melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Apakah ada hambatan dari teman-teman pengusaha di daerah selama ini?

C: Bicara soal kondisi saat ini, di tengah pandemi Covid-19, kami dengan pemerintah punya tiga kegiatan yang harus dilakukan bersama.

Pertama adalah penyelamatan, kedua adalah pemulihan dan ketiga adalah normalisasi. Saat-saat inilah (di tengah pandemi) yang penting dilakukan karena hampir semua sektor usaha terdampak.

Itu akan berdampak kepada kebijakan rasionalisasi perusahaan, mau tidak mau, karena kita tahu ketika perusahaan menggaji mereka, itu dari perputaran (operasional bisnis). Bayangkan sekarang banyak perusahaan WFH (work from home), banyak perusahaan tutup produksi, banyak pembayaran di-hold, pengiriman di-pending. Tidak ada perputaran. Berat sekali kondisi ini.

Saya apresiasi tim Gugas ekonomi yang memberikan kebijakan-kebijakan di dalam rangka penyelematanan ekonomi. Harapan saya, mulai Oktober ini sudah harus dimulai langkah penyelematan. Contoh, relaksasi perbankan, serta sektorbyang sangat berkaitan dan dibutuhkan masyarakat, yaitu pangan.

Pangan banyak sekali dibutuhkan UMKM. Ini berkaitan dengan penguatan pertumbuhan ekonomi, termasuk di pedesaan. UMKM adalah sektor usaha yang ping bisa bertahan saat ini, makanya harus tetap diberdayakan, sementara sektor usaha besar bisa diupayakan dengan relaksasi.

T: Kira-kira regulasi apa yang harus didorong untuk pengusaha agar tidak berbenturan dengan aturan dan memudahkan tetap bertahan dalam kondisibsaat ini?

C: Pemerintah sebagai regulator harus memahami kondisi objektif perusahaan. Para regulator juga harus memiliki jiwa entrepreneur, bukan berarti harus berbisnis, tapi merasakan apa yang dirasakan pengusaha.

Dari sisi regulasi tentunya harus memberikan kemudahan-kemudahan, misalnya kemudahan bayar pajak, listrik, PBB dan lain-lain. Harus ada regulasi yang mempermudah pengusaha untuk bangkit kembali. Ini saatnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada pemerintah.

T: Selain membuka Rumah Kadin yang bisa diakses siapapun, apakah teman-teman di Kadin akan melakukan road show ke daerah?

C: Oh tentu saja, kami punya program Come to You atau Datang Pada Anda. Siapa yang datang itu? Tidak hanya UMKM, tapi seluruh sektor besar, BUMN, BUMD dan BUMS (swasta).

Merek akan kami datangi untuk berkolaborasi agar mereka, siapapun, dimana pun mereka berinvestasi, wajib hukumnya bermitra dengan pengusaha Jabar. Harus begitu. Makanya road show kami tidak hanya ke pengusaha, tapi juga ke teman-teman media untuk meminta masukan untuk membangkitkan dunia usaha Jabar.

Tagline kami adalah "Kadin Karasa, Jabar Juara" ini harus dirasakan semua pihak. Artinya bahwa kegiatan Come to You akan dilakukan setiap bulan disamping kami juga membuat Kadin Talk yaitu Ngobras ngobrol santai sambil ngopi, kami akan undang pejabat dan pemangku kepentingan seperti gubernur, kepala dinas, BUMD dan lain-lain.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved