VIDEO Tradisi Unik Warga Indramayu Di Rebo Wekasan, Buat Kue Apem untuk Menolak Bala dan Bersedekah
Ini tradisi unik warga Indramayu saat Rebo Wekasan. Membuat kue untuk menolak bala dan bersedekah.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: yudix
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Setiap memasuki bulan Safar dalam penanggalan Hijriah, masyarakat di Kabupaten Indramayu rupanya memiliki tradisi unik.
Pertahankan World Rabies Day, Pemkab Indramayu Suntik Rabies Kepada 850 Hewan Peliharaan Warga
Tradisi Unik Warga Indramayu Di Rebo Wekasan, Buat Kue Apem untuk Menolak Bala dan Bersedekah
Harga Cabai di Kota Sukabumi Naik, Pembeli Masih Perorangan, Hotel dan Rumah Makan Belum Beli
Tradisi ini sering juga disebut dengan istilah Rebo Wekasan yang merupakan ritual tradisi masyarakat Jawa pada hari Rabu terakhir Bulan Safar.
Seperti yang terlihat di Desa Kedokanbunder Wetan Blok Gopala, Kecamatan Kedokanbunder.
Di sana warga secara gotong royong membuat kue apem atau cimplo.
Salah seorang warga, Yaeni mengatakan, tradisi pembuatan kue apem ini memang sudah sejak dahulu menjadi tradisi rutin setiap tahunnya.
"Tujuannya sendiri untuk menolak bala atau setidaknya kita bersedekah bersama warga di sekitar sini, intinya mah bersedekah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (14/10/2020).
Yaeni menjelaskan, kue apem ini terbuat dari campuran bahan baku tepung beras, ragi, bibit roti, dan tepung ketan.
Bahan-bahan itu lalu dibuat adonan lalu dimasak pada wajan khusus.

Untuk menambah kenikmatan, saat dimakan kue apem ini dicocol dengan gula merah yang sebelumnya dicampur dengan parutan kelapa dan buah nangka.