Pendengaran Terganggu, Lansia di Anteg Hilir Malah Datangi Arah Longsoran dan Tewas Tertimbun

Asep menuturkan, kejadian longsor tebing bukit dekat rumahnya terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB.

Editor: Ravianto
tribunjabar/firman suryaman
Seorang warga membawa sebuah bantal di rumah Abdul Rohman (83) yang tewas akibat ikut tertimbun longsor bersama rumahnya di Kampung Anteg Hilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10) pagi 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Abdul Rohman (83), pensiunan guru yang tewas tertimbun longsor bersama rumahnya, Senin (12/10/2020) pagi, sempat melarikan diri tapi salah arah.

Korban tinggal di Kampung Anteg Hilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya. ( lansia di Anteg Hilir tewas diterjang longsor karena salah arah saat menyelamatkan diri )

Pria yang juga salah satu tokoh masyarakat di kampungnya itu malah lari menghampiri longsoran tanah karena pendengarannya terganggu.

Seorang warga membawa sebuah bantal di rumah Abdul Rohman (83) yang tewas akibat ikut tertimbun longsor bersama rumahnya di Kampung Anteg Hilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10) pagi
Seorang warga membawa sebuah bantal di rumah Abdul Rohman (83) yang tewas akibat ikut tertimbun longsor bersama rumahnya di Kampung Anteg Hilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10) pagi (tribunjabar/firman suryaman)

 "Saya sempat memanggil ayah saya, tapi salah lari malah ke arah dapur dekat datangnya longsoran tanah. Saya dan ibu saya selamat lari keluar rumah. Sedangkan ayah saya malah menghampiri longsoran soalnya pendengarannya terganggu," jelas Asep (42), salah seorang anak korban di rumahnya, Senin siang.

Asep menuturkan, kejadian longsor tebing bukit dekat rumahnya terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB.

Rumah orangtuanya yang rata dengan tanah dihuni oleh 3 orang, yakni ibu, ayahnya yang korban meninggal dan Asep sendiri.

Sebelum rumah orangtuanya terkubur longsoran tanah, Asep bersama ibunya sempat menarik dan memanggil korban untuk segera lari keluar.

Namun, ayahnya yang pendengarannya terganggu malah lari ke arah longsoran tanah.

"Sempat ditarik dulu sama saya, tapi lepas, malah pergi ke arah dapur dan tertimbun. Longsornya sempat terdengar dulu suara gerakan tanah dan tiba-tiba menimpa rumah sekaligus," kata dia.

Sementara itu, Usman (58), tetangga korban mengaku setelah mengetahui rumah korban tertimbun longsor langsung mencari dengan cara menggali manual.

Butuh waktu selama 2,5 jam sampai korban ditemukan tubuhnya dengan kondisi sudah tak bernyawa.

Korban langsung dikebumikan di makam keluarga yang tak jauh dari kampungnya.

"Korban ketemu di bawah longsoran tanah dan rumahnya rata dan tak bersisa itu sekitar pukul 06.00 WIB. Korban langsung dimakamkan," ujar dia.

Selama ini, lanjut Usman, di kampungnya yang berlokasi di lembah perbukitan sering mengalami longsor.

Namun, longsor yang menyebabkan korban jiwa baru kali pertama terjadi pada hari ini.

"Kalau longsor sedikit-sedikit selalu ada tiap turun hujan. Tapi kalau ada korban baru kali ini," tambahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved