Belum Tentu Married By Accident Alias Hamil Duluan, Ini Cara Hitung Usia Kehamilan yang Benar

Apabila selisih usia kehamilan lebih besar dibandingkan usia pernikahan maka hal tersebut masih mungkin, selama rentang waktu tidaklah jauh.

Editor: Siti Fatimah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi kehamilan 

Lantas bagaimana sebenarnya perhitungan usia kehamilan?

Pandemi Covid-19, Ini Cara Aman Periksa Kehamilan Buat Ibu Hamil

Penjelasan dokter

Dokter kandungan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta dr Boy Abidin menjelaskan pada wanita yang memiliki siklus haid normal maka perhitungan usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).

Semisal seorang wanita menstruasi awal pada 1 Agustus.

Kemudian pada 14 Agustus, ia melakukan hubungan suami istri dan ternyata ketahuan hamil saat 14 September, maka usia kehamilan menurut Boy dari contoh di atas adalah 6 minggu.

“Umur kehamilannya sudah dikatakan 6 minggu padahal nikahnya baru satu bulan karena kan dia dua minggu sebelumnya di awal bulan itu sudah dihitung dari hari pertama haidnya,” ujarnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Dari contoh di atas, pada 14 Agustus, pembuahan bisa saja berhasil karena memang ia tengah mengalami masa ovulasi.

Sehingga saat pembuahan terjadi, maka saat 1 September, di mana harusnya ia menstruasi, yang bersangkutan tidak mengalami menstruasi karena memang telah positif, meskipun hasil positif baru diketahui pada 14 September.

Boy menjelaskan, HPHT adalah masa di mana seorang wanita mulai mengeluarkan darah haidnya.

Bisa Cegah Kelainan Pertumbuhan Tulang Bayi, Ini Manfaat Minum Susu Bagi Ibu Hamil

Siklus haid teratur

Adapun ovulasi, umumnya pada wanita yang memiliki siklus haid teratur akan terjadi sekitar 14 hari setelahnya di pertengahan siklus.

Ia menjelaskan, perhitungan usia kehamilan berdasarkan HPHT ini dilakukan pada wanita yang memiliki siklus haid teratur.

“Untuk keseragaman secara internasional kita selalu hitung dari HPHT,” terang Boy.

Ia memaparkan, apabila selisih usia kehamilan lebih besar dibandingkan usia pernikahan maka hal tersebut masih mungkin, selama rentang waktu tidaklah jauh.

“Kalau selisih dua minggu masih oke, kalau selisih 2-3 bulan, itu mungkin ada hal lain,” jelas Boy. 

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved