Banjir Bandang Terjang Garut
Banjir Bandang di Garut Terjang 1.000 Rumah, Ini Daerah yang Terparah Kondisinya
Kepala Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Iwan Darmawan menyebut air bersih jadi yang paling dibutuhkan oleh warga.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
Badai La Nina disebut Tubagus jadi penyebab tingginya intensitas hujan di wilayah selatan Garut. Akibatnya terjadi banjir bandang yang menimpa tiga kecamatan. Rusaknya kawasan hutan membuat resapan air berkurang dan meluap ke sungai.
"Siang ini (kemarin), banjir sudah mulai surut. Tinggal menyisakan lumpur di pemukiman warga," ujarnya.
Akibat banjir bandang, empat desa di Pameungpeuk terendam. Yakni Kampung Punaga Desa Mandalakasih, Kampung/Desa Bojong, Kampung Sukapura Desa Mandalakasih, dan Kampung/Desa Mancagahar.
Di Pameungpeuk, dua jembatan yakni Leuwinanggung dan Kasakambangan sempat terendam banjir yang berasal dari Sungai Cipalebuh dan Cikaso.
Sementara di Cibalong, terdapat 110 rumah yang terendam. Berada di Desa Karyasari, Sagara, dan Mekarwangi. Sebuah jembatan rawayan yang berada di atas Sungai Cibera rusak.
"Di Cikelet ada empat kampung yang terendam yang berasal dari luapan Sungai Cipasarangan. Yakni Kampung Ciwaru, Kampung Cikelet Kulon, Kampung Cimangke, dan Kampung Banjarsari. Untuk jumlah pastinya masih kami lakukan pendataan," ucapnya.
Pihaknya masih melakukan pendataan jumlah total warga yang terdampak akibat banjir. Hingga kini belum ada laporan terkait korban jiwa akibat banjir bandang. (firman wijaksana)
