Banjir Bandang Terjang Garut

Banjir Bandang di Garut Terjang 1.000 Rumah, Ini Daerah yang Terparah Kondisinya

Kepala Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Iwan Darmawan menyebut air bersih jadi yang paling dibutuhkan oleh warga.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Firman Wijaksana
Banjir menutup Kampung/Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Senin (12/10/2020). Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (11/10/2020) malam membuat tiga kecamatan di selatan Garut diterjang banjir. 

Badai La Nina disebut Tubagus jadi penyebab tingginya intensitas hujan di wilayah selatan Garut. Akibatnya terjadi banjir bandang yang menimpa tiga kecamatan. Rusaknya kawasan hutan membuat resapan air berkurang dan meluap ke sungai.

"Siang ini (kemarin), banjir sudah mulai surut. Tinggal menyisakan lumpur di pemukiman warga," ujarnya.

Akibat banjir bandang, empat desa di Pameungpeuk terendam. Yakni Kampung Punaga Desa Mandalakasih, Kampung/Desa Bojong, Kampung Sukapura Desa Mandalakasih, dan Kampung/Desa Mancagahar.

Di Pameungpeuk, dua jembatan yakni Leuwinanggung dan Kasakambangan sempat terendam banjir yang berasal dari Sungai Cipalebuh dan Cikaso.

Sementara di Cibalong, terdapat 110 rumah yang terendam. Berada di Desa Karyasari, Sagara, dan Mekarwangi. Sebuah jembatan rawayan yang berada di atas Sungai Cibera rusak.

"Di Cikelet ada empat kampung yang terendam yang berasal dari luapan Sungai Cipasarangan. Yakni Kampung Ciwaru, Kampung Cikelet Kulon, Kampung Cimangke, dan Kampung Banjarsari. Untuk jumlah pastinya masih kami lakukan pendataan," ucapnya.

Pihaknya masih melakukan pendataan jumlah total warga yang terdampak akibat banjir. Hingga kini belum ada laporan terkait korban jiwa akibat banjir bandang. (firman wijaksana)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved