Dulu Sandiaga Uno Pernah Ungkap Kekhawatirannya Soal Omnibus Law, Kini Netizen 'Serbu' Medsos Sandi

Akun media sosial Instagram Sandiaga Uno tak luput dari "serbuan" warganet yang menulis komentar mengenai Omnibus Law Cipta Kerja.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Facebook/Prabowo Subianto
Sandiaga Uno. 

TRIBUNJABAR.ID - Akun media sosial Instagram Sandiaga Uno tak luput dari "serbuan" warganet yang menulis komentar mengenai Omnibus Law Cipta Kerja.

Banyak dari warganet yang meminta komentar dari Sandiaga Uno mengenai RUU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI tersebut.

Misalnya akun @mhdfadla yang menulis, meminta tanggapan dari pria yang pernah menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto itu.

"Tanggapan bapak gimana dengan UU cipta kerja??? Apakah tidak bisa menjawab karena bapak sebagai bagian dari partai Gerinda dan Juga Pengusaha pak??? Mohon audiensi nya pak Terima Kasih," tulis @mhdfadla.

Sementara itu, warganet lainnya ada yang menanyakan keberadaan Sandi.

"Kemanakah pak sandi ketika cipta kerja disahkan, mana suaramu," tulis @fatihzidan_zein.

Para Tokoh Ramai-ramai Masuk Tim Sukses Menantu Jokowi, di Antaranya Sandiaga Uno dan Djarot Saiful

Pada bulan Maret 2020 lalu, Sandiaga Uno memang pernah berkomentar mengenai RUU Cipta Kerja.

Dia sempat mengutarakan beberapa kekhawatirannya mengenai beberapa pasal dalam Omnibus Law itu.

Berikut ini adalah keterangan lengkap di kolom caption Sandiaga Uno soal tanggapannya mengenai RUU Cipta Kerja.

Keterangan ini ditulis di salah satu unggahan Instagram Sandiaga Uno pada 10 Maret 2020.

OMNIBUS LAW

Draftnya ada di meja saya, setebal 1000 lembar, 1224 pasal yang terdampak, dan 76 undang-undang. Mulai dari ketenagakerjaan, perizinan, otonomi daerah, lingkungan hidup hingga sertifikasi semua ada di situ.

Yang menjadi kekhawatiran saya adalah masalah kesejahteraan para pekerja karena ada yang secara fundamental diubah dari sistem pesangon ke sistem pemanis. Inilah yang harus kita pelajari dan kaji lebih baik.

Kedua masalah lingkungan hidup. Ada kekhawatiran bahwa perizinan-perizinan dipermudah sehingga dampak lingkungan hidup tidak diperhatikan.

Ketiga masalah peran otonomi daerah. Terlihat kesannya adalah undang-undang ini secara kasat mata mulai mengambil kewenangan daerah untuk kembali ke pusat.

Sandiaga Uno dan Megawati Jadi Jurkam Gibran, Ternyata Ini Alasannya

Terlihat juga ada beberapa pasal yang memang memudahkan datangnya Tenaga Kerja Asing. Saya bisa nerima ini, asalkan memang tidak ada Tenaga Kerja Indonesia yang mampu mengisi pekerjaan tersebut. Tapi kalau ada orang Indonesia yang mampu, maka kesempatannya harus diberikan kepada orang Indonesia.

Ini beberapa kekhawatiran yang sudah disampaikan. Kita akan diskursus di dalam internal dan kita minta teman-teman semua sabar.

Kini, Sandiaga Uno melalui media sosialnya memang belum berkomentar mengenai pengesahan RUU Cipta Kerja tersebut.

Adapun video terakhir yang diunggah di akun Instagram-nya adalah mengenai beasiswa ESQ kepada peserta OK OCE. (TribunJabar.id)

Sandiaga Uno juru kampanye Gibran

Sandiaga Uno ulang tahun, Ridwan Kamil ikut komentar.
Sandiaga Uno ulang tahun, Ridwan Kamil ikut komentar. (Kolase Tribun Jabar (Instagram/sandiuno))

Sejumlah elite politik dikabarkan akan turun tangan untuk menjadi juru kampanye pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Pilkada 2020.

Dari rangkuman pemberitaan Kompas.com, sejumlah tokoh politik yang akan "turun gunung" melakukan kampanye itu antara lain Sandiaga Salahuddin Uno, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani.

Dengan upaya yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan elektabilitas Gibran-Teguh dalam Pilkada 2020 nanti.

Namun demikian, karena kondisinya masih dalam situasi pandemi corona, kampanye yang akan dilakukan sejumlah tokoh itu kemungkinan secara virtual.

Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno membenarkan informasi terkait kesediaan Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi juru kampanye (jurkam) putra presiden tersebut.

Tak Ada Nama Arief Poyuono di Kepengurusan Baru Partai Gerindra, Sandiaga Uno Posisinya Tetap

Menurutnya, Sandiaga bersedia menjadi jurkam Gibran-Teguh karena tidak lepas dari lobi politik di tingkat elite.

"Lobi-lobinya politik tingkat tinggi. Karena Ketum kami (Prabowo Subianto) dengan Pak Jokowi sangat dekat sekali. Ketum kami dengan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) sangat dekat sekali. Termasuk Bang Sandi dengan Pak Jokowi sangat dekat sekali. Jadi pembicaraannya sudah tingkat tinggi," kata Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno saat dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/10/2020).

Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, bentuk kampanye yang akan dilakukan tersebut kemungkinan melalui virtual.

Sandiaga, kata Ardianto, selama ini dianggap cukup mendukung program yang digagas pasangan Gibran-Teguh.

Salah satunya terkait dengan pemberdayaan pelaku UMKM.

"Bang Sandi ini sangat nyambung dengan Mas Gibran dengan UMKM-nya itu," tutur dia. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved