Demo Tolak UU Cipta Kerja
Unjuk Rasa di Bandung Berlanjut, Pekerja Hotel dan Resto Pakai Slogan Populer Ade Londok Kritik DPR
Gelombang aksi menentang UU Cipta Kerja berlanjut di depan Gedung Sate, pada hari ketiga, Kamis (8/10/2020).
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gelombang aksi menentang UU Cipta Kerja berlanjut di depan Gedung Sate, pada hari ketiga, Kamis (8/10/2020).
Ribuan buruh dan pekerja dari sejumlah aliansi mulai memadati Jalan Diponegoro untuk menyuarakan aspirasinya, pukul 11.10 WIB.
Salah satu kelompok yang berunjuk rasa adalah Federasi Serikat Pekerja Mandiri yang merupakan gabungan pekerja di bidang wisata, katering, siap saji, apartemen, hotel, dan restoran.
• Beda dengan DPR RI, Anggota DPRD Jabar dari Gerindra Ini Sebut UU Cipta Kerja Rugikan Buruh
• Usai Posting Foto di Gedung DPR dan Komen Soal UU Cipta Kerja, Krisdayanti Unggah Foto Bikin Salfok
Mereka berunjuk rasa sambil mengenakan topi koki, dan sempat melakukan aksi teatrikal dengan cara tiduran di depan gedung dewan.
"DPR odading, rasanya an##ng," menjadi slogan utama mereka dalam aksi tersebut.
Slogan tersebut diambil dari slogan populer Ade Londok saat mempromosikan Odading Mang Oleh.
Mereka terus meneriakannya di depan gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate, kemudian bergabung dengan kelompok buruh lainnya di depan Gedung Sate, sambil membentangkan poster penolakan UU Cipta Kerja.
"Aspirasi kami adalah menolak UU Cipta Kerja karena sangat merugikan buruh. Banyak kesejahteraan kami di UU Cipta Kerja ini yang tadinya ada, sekarang dihapus. Tentang pengupahan, cuti haid dihilangkan, upah lembur ditiadakan," kata Organizer Federasi Serikat Pekerja Mandiri, Upi Supriatin, di sela aksinya.
Mereka pun bergabung dengan asosiasi pekerja dan buruh lainnya di depan Gedung Sate. (Sam)