Virus Corona di Jabar
Pemkab Garut Antisipasi Munculnya Klaster Pesantren, Kapastitas Pemeriksaan Uji Swab Diperbanyak
Beberapa pesantren di Garut sudah mulai belajar. Pemkab mengantisipasi munculnya klaster pesantren.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pemkab Garut mengantisipasi munculnya klaster pesantren.
Apalagi sejumlah pesantren di Garut sudah mulai melakukan aktivitas belajar mengajar.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, telah mengumpulkan pimpinan pesantren untuk mengingatkan protokol kesehatan.
Pesantren yang sudah mulai beraktivitas diminta untuk waspada.
"Memang belum semua berakivitas. Tapi yang sudah mulai kami minta untuk melakukan pencegahan," ujar Helmi Budiman, Kamis (8/10/2020).
Hingga kini, belum muncul klaster pesantren di Garut.
Helmi berharap tidak ada kasus konfirmasi positif di pesantren.
Munculnya klaster pesantren di beberapa daerah jadi perhatian pihaknya.
"Kami juga terus melakukan tracing dan tracking. Testing juga terus dilakukan. Termasuk di pesantren," katanya.
Untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan, Pemkab Garut telah menambah satu alat uji swab.
Kapasitas pemeriksaan sampel bisa lebih banyak per harinya.
"Kami ingin kapasitas pemeriksaan sampel jadi 500 per hari. Sekarang kan baru 300 setiap harinya," ucapnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Garut total kasus konfirmasi positif berjumlah 276 kasus.
Sebanyak 206 orang telah dinyatakan sembuh, 11 orang masih melakukan isolasi mandiri, 46 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 13 orang meninggal dunia.
• Massa Ancam Golput Saat Pileg 2024, Kecewa DPRD Garut Tak Tegas Tolak Omnibus Law
• Update Covid-19 di Kota Tasik, Hari Ini Tambah Tiga Kasus, Total Jadi 261, Ada 176 Positif Aktif