Demo Tolak UU Cipta Kerja

Kondisi Taman di Sekitar Gedung Sate dan DPRD Masih Baik, Pambatas Dicabut Kembali

Beton dan batunya sempat dicongkel oknum pengunjuk rasa untuk menjadi bahan lemparan yang akhirnya membuat kondisi unjuk rasa jadi ricuh.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Petugas sempat memasang pita pembatas untuk melindungi taman dari aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Sate, Kamis (8/10). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah dua hari terjadi gelombang unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja di lingkungan Gedung Sate dan Kantor DPRD Jabar 6-7 Oktober 2020, kondisi taman di sekitar dua gedung tersebut tampak masih berkondisi baik.

Padahal, aksi unjuk rasa selama dua hari tersebut selalu berujung ricuh dan dibubarkan aparat keamanan.

Berdasarkan pantauan pada Kamis (8/102/2020) pagi, bagian yang rusak di sekitar Jalan Diponegoro, Cilamaya, dan sekitar Gasibu tersebut hanya terdapat pada beberapa bagian trotoar dan pinggiran jalannya.

Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD Majalengka Memanas, Tak Ada Perwakilan Dewan yang Menemui Demontran

Beton dan batunya sempat dicongkel oknum pengunjuk rasa untuk menjadi bahan lemparan yang akhirnya membuat kondisi unjuk rasa jadi ricuh.

Kasubbag Urusan Dalam Biro Umum Setda Pemprov Jabar, Ervin Yanuardi Effendi, mengatakan walaupun sempat terinjak-injak para pengunjuk rasa, tanaman di sekitar dua gedung tersebut masih berkondisi baik.

"Kerusakan terhitung minim. Kami sudah antisipasi memang tanaman yang ditanam ini lebih kuat dari tanaman lain sebelumnya," kata Ervin saat memantau taman di trotoar Gedung Sate, Kamis (8/10/2020).

Hal ini, katanya, berbeda saat aksi unjuk rasa menentang Revisi UU KPK dan KUHP tahun lalu. Saat itu, jumlah tanaman yang mati dan fasilitas yang rusak sebagai dampak unjuk rasa tersebut terbilang besar.

Perempuan Bandung Dimutilasi Suaminya yang Tentara, Ini Cara Pelaku Menghabisi Istrinya dengan Sadis

"Kalau sekarang belum kami hitung. Yang rusak ada di beberapa titik trotoar dan tempat sampah. Kalau tanaman masih kuat. Besok kami akan beberes lagi," katanya.

Ervin mengatakan menghadapi aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa pada Kamis (8/10), pihaknya sudah memasang pita pembatas untuk melindungi taman.

Namun, hal tersebut tidak dianjurkan pihak keamanan karena alat pembatas taman tersebut berpotensi disalahgunakan oknum pengunjuk rasa.

"Saya sudah pasang line pembatas, tapi diminta dicabut kembali. Takutnya memang dijadikan alat, disalah-gunakan. Sekarang pasrah saja, semoga aksi unjuk rasa berjalan tertib, tidak ada kerusakan apapun," katanya.

Beginilah Ucapan Bijak Memphis Depay setelah Gagal Pindah ke Barcelona, Apa Katanya?

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved