10 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Simpan untuk Dikirimkan via WhatsApp atau Medsos
Saat ini, menggelorakan semangat Hari Sumpah Pemuda bisa dilakukan melalui berbagai macam medium.
8. Teriakan Siapa Kita Indonesia, maka didalamnya ada semangat pemuda yang menyuarakan persatuan, Bukan hanya golongan tua yang wajib membangun negeri tetapi kita generasi muda harus ikut serta membangun dan menjaga NKRI.
9. Apapun warna kita, perbedaan dalam memilih adalah kekayaan keberagaman kita jangan jadikan alasan perbedaan menjadi salah satu perpecahan, suarakan hati terikan sumpah pemuda dulu jangan hanya memperingati saja.
10. "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka." Selamat Hari Sumpah Pemuda.
• Ngobrol Kebangsaan tentang Sumpah Pemuda dan Hari Jadi Wanayasa ke-334
Sosok Penting Sumpah Pemuda
Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
WR Supratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.
Melansir dari Intisari, saat itu pergerakan kemerdekaan semakin memanas.
Di Yogyakarta muncul anjuran agar komponis Indonesia menciptakan lagu yang dapat dijadikan lagu kebangsaan.
Tentunya WR Supratman mendengar berita tersebut. Ia begitu gembira dan bertekad untuk menciptakan lagu.
Bagai tak kenal waktu, WR Supratman terus berkutat mempersiapkan lagunya.
Pada hari ke delapan, pukul 05.00, dia berhasil menyelesaikan lagu yang diciptakannya.
Lagu tersebut dirasa dapat mencerminkan semangat rakyat yang berjuang demi kemerdekaan.
WR Supratman yakin lagu ciptaannya cocok dengan jiwa bangsa Indonesia yang tak ingin dibelenggu.
Untuk syairnya, WR Supratman terinspirasi dari pidato Soekarno saat berkunjung ke Bandung.
"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia," begitu penggalan pidatonya.
Dari pidato itu juga, WR Supratman memutuskan untuk memberikan judul lagunya sebagai Indonesia Raya.
Kemudian, WR Supratman mengirimkan surat ke Pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta pada 22 Desember 1928.