Ribuan Buruh di Sumedang Ancam Bikin Rusuh jika UU Cipta Kerja Tidak Dibatalkan

Ribuan buruh dari berbagai serikat buruh di Kabupaten Sumedang mengancam akan membuat rusuh

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Ruas Jalan Bandung-Garut mengalami kepadatan saat ribuan buruh dari berbagai serikat dari Kabupaten Sumedang melakukan aksi Long March untuk menolak UU Cipta Kerja, Selasa (5/10/2020). 

Saat buruh melakukan unjuk rasa ke jalan, pemerintah dan DPRD baru mau merespon. Seolah melarang buruh untuk berunjuk rasa di jalan.

Kasatlantas Polres Garut, AKP Asep Nugraha, menyebut arus kendaraan dari arah Bandung menuju Garut maupun sebaliknya dialihkan menuju Jalan Lingkar Leles. Jalur utama yang melewati PT Changsin tak bisa dilalui karena dipenuhi ribuan buruh.

 Ini Temuan Komisi II DPRD Kota Cirebon Saat Sidak Proyek Perbaikan Trotoar Jalan Siliwangi

"Kendaraan dari arah Bandung atau Garut kami alihkan ke Jalan Lingkar Leles. Dari arah Bandung sebelum Masjid Iqra masuk ke jalan lingkar dan keluar di Tutugan Leles," kata Asep.

Rencananya aksi buruh itu akan dilakukan hingga sore hari. Menurut Asep, meski jalan utama ditutup, tidak terjadi penumpukan kendaraan karena sudah dialihkan melalui jalur alternatif.

 TANDA CINTA Lesty Kejora dan Rizky Billar Makin Tampak, Rizky Sakit Tangan Lesty Seakan Susah Lepas

18 Orang Diamankan Saat Demo Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya mengamankan 18 orang yang diduga akan ikut melangsungkan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan identitas 18 orang yang diamankan diklaim bukan berasal dari kelompok buruh.

Kelompok itu ditangkap petugas saat tiba di depan gedung DPR RI. ( 18 orang diduga pelajar diamankan saat akan ikut Aksi Buruh di gedung DPR

Menurut Yusri, 18 orang tersebut juga diklaim menamakan kelompoknya sebagai kelompok antikemapanan.

“Ya, diamanin bukan ke Polda, ada diduga indikasi kelompok-kelompok anti kemapanan,” kata Kombes Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2020).

Ia juga menyampaikan mayoritas massa yang diamankan masih berusia remaja atau pelajar.

Mereka mendatangi gedung DPR RI lantaran mendengar akan adanya unjuk rasa menolak Omnibus Law.

“Ini pelajar, enggak ada konteksnya dengan buruh,” jelasnya.

Lebih jauh, Yusri menerangkan 18 orang yang diamankan telah dipastikan tidak membawa senjata tajam.

Seluruhnya akan dibebaskan setelah mendapatkan edukasidari petugas kepolisian.

“Mereka dapat informasi mau ada aksi di DPR. Makanya mereka datang. Sekarang kita lagi amankan sementara kita ambil keterangannya. Nanti kalau memang sudah selesai kita pulangkan,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved