Early Warning System Rusak, BPBD Garut Minta Desa Buat Kentongan, Antisipasi Gempa Megathrust
Isu gempa megathrust dengan kekuatan 9,1 magnitudo di selatan Pulau Jawa jadi perhatian masyarakat
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Isu gempa megathrust dengan kekuatan 9,1 magnitudo di selatan Jawa jadi perhatian masyarakat. BPBD Kabupaten Garut telah melakukan simulasi jika bencana tersebut terjadi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, menyebut telah melakukan simulasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Simulasi itu untuk membangun mitigasi yang akan dilakukan.
"Simulasinya tadi menggambarkan jika tsunami 20 meter melanda. Hasilnya akan kami koordinasikan dengan para camat," ujar Tubagus, Selasa (6/10).
Menurut Tubagus, ada 22 desa di pesisir selatan Garut yang diperkirakan terdampak. Hanya komunikasi yang bisa dilakukan karena rusaknya delapan alat peringatan dini atau early warning system (EWS) yang ada di Garut.
• BREAKING NEWS Massa Berpakaian Hitam-hitam Provokasi Polisi di DPRD, Terdengar Tembakan Gas Air Mata
"Sementara ini jika terjadi gempa akan secepatnya dikomunikasikan. Soalnya EWS tak berfungsi," katanya.
Tubagus menambahkan, EWS yang rusak itu karena adanya beberapa peralatan yang dicuri seperti aki. Padahal keberadaan EWS sangat penting untuk memberi peringatan jika ada potensi tsunami.
"Kalau berfungsi begitu ada peringatan kami tinggal menekan tombol sirine tsunami yang ada di kantor. Nanti akan berbunyi di wilayah selatan untuk memperingatkan warga," ucapnya.
Tubagus menuturkan, telah meminta para kepala desa untuk menyiapkan kentongan dan pengeras suara di setiap kampung. Alat itu nantinya dipakai untuk memperingatkan warga jika ada ancaman tsunami.
"Skema terburuk kalau EWS belum berfungsi pakai kentongan dan pengeras suara dulu. Sebagai peringatan dininya," katanya.
Terkait kesiapan warga menghadapi bencana, Tubagus mengaku belum pernah ada simulasi untuk melatih warga. Pihaknya pun akan segera melakukan simulasi bencana kepada warga yang terdampak.
• Gara-gara Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong Menkes, Pendukung Jokowi Ngamuk, Padahal Terawan Diam
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyampaikan bahwa masyarakat Garut banyak yang akan terdampak terjadi tsunami dan gempa. Ia menyampaikan agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan apa yang terjadi.
"Dengan adanya isu ini persiapan mitigasi bencana harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Kesadaran masyarakat juga harus ditumbuhkan karena ini sangat mengancam siapa saja," ucap Helmi.
Terkait rusaknya delapan EWS di selatan Garut, pihaknya berupaya untuk segera memperbaiki. Fungsi EWS sangat vital sebagai informasi awal kepada masyarakat.