Padam untuk Pertama Kali, Api Abadi Mrapen Sedang Diusahakan Hidup Lagi, Ini Skenarionya

Penyebab terhentinya suplai gas di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, masih dikaji.

Editor: Giri
Kompas.com
Penjaga menunjukkan padamnya Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (3/10/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, GROBOGAN - Penyebab terhentinya suplai gas di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, masih dikaji.

Solusi untuk menyelamatkan situs sumber api legendaris tersebut juga terus diupayakan.

"Kami sedang merancang agar nyala Api Abadi Mrapen kembali hidup," kata Handoko Teguh Wibowo, Ahli Geologi yang digandeng ESDM Provinsi Jateng untuk observasi dan mitigasi serta solusi menyoal padamnya Api Abadi Mrapen, Senin (5/10/2020).

Rencananya, kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini, pada pekan ini beberapa ahli geologi yang berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Jateng akan merealisasikan "rekayasa engineering" untuk pemulihan atau menghidupkan kembali Api Abadi Mrapen.

Satu di antaranya, terang dia, dengan memanfaatkan suplai gas dari pengeboran sumur yang berjarak sekitar 150 meter dari Api Abadi Mrapen.

Sebagai catatan, pengeboran untuk mencari sumber air yang digagas toko waralaba pada 12 September tersebut justru memicu semburan air bercampur gas setinggi 25 meter.

Pengeboran sedalam 30 meter tersebut pun akhirnya dihentikan.

"Ide yang saya usulkan yaitu sumur yang menyemburkan air bercampur gas dialirkan ke alat separator pemisah gas dan air. Kemudian gas yang termurnikan kita alirkan ke lokasi Api Abadi Mrapen, sedangkan airnya setelah kita olah kemudian kita buang ke saluran air. Dialirkan menggunakan pipa," terang Dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini.

Jebolan Oregon State University ini menambahkan, pemanfaatan suplai gas dari sumur bor di belakang toko waralaba tersebut terhitung efisien dan praktis.

Sehingga, para ahli geologi tak harus lagi bekerja ekstra dengan mulai mengidentifikasi hingga mengebor lokasi titik kantong gas alam lainnya untuk disuplai ke Api Abadi Mrapen.

"Bisa juga melakukan pengeboran di lokasi yang paling terdekat dengan titik Api Abadi Mrapen. Namun, ada kemungkinan juga tidak ditemukan sumber gas alam. Kalau memanfaatkan sumber gas yang sudah keluar berfungsi juga untuk penanganan bahaya yang ditimbulkan karena gas yang keluar," sebut Handoko.

Untuk diketahui, Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam total untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 25 September 2020.

Api Abadi Mrapen merupakan destinasi wisata unik.

Sumber api biru yang melegenda itu kerap dijadikan rujukan sumber api obor beberapa agenda nasional dan internasional.

Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved