Kedai Kopi Unik di Soreang, Bayarnya Suka-suka, Ada yang Bayar Hanya Rp 2.000

Meski bayarnya suka-suka, kopi yang disajikan tidak asal-asalan. Bahan bakunya pun seusai takaran. Rasanya tetap terjaga.

Tribun Jabar/Lutfi Ahmad
Pengunjung bersantai di Kopi Mage 

TRIBUNJABAR.ID  - Di Soreang ada kedai kopi unik. Kedai itu bernama Kopi Mage di Jalan Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung.

Siapa pun bebas memilih menu kopi di sana. Menunya seperti di kedai-kedai kopi pada umumnya, seperti espreso, kopi yang diseduh pakai V60, es kopi susu, coffee late, kapucino, dan lainnya.

Uniknya, di kedai Kopi Mage ini, berapa pun banyak dan menu kopi apapun yang dipesan, pelanggannya bayarnya suka-suka. Kedai ini tidak memasang tarif untuk setiap segelas kopi yang dipesan.

Meski bayarnya suka-suka, kopi yang disajikan tidak asal-asalan. Bahan bakunya pun seusai takaran. Rasanya tetap terjaga.

Menurut Kepala Produksi Kopi Mage, Dzikry Pramanda (27), Kopi Mage sudah ada sejak 2016. Saat itu, kedainya masih berada di Perumahan Gading Tutuka.

"Januari (2020) baru pindah ke depan sini, tepatnya di Jalan Gading Tutuka Soreang. Sebab semakin ke sini, semakin ramai tak tertampung," ujar Dzikry, di kedainya, Rabu (2/9/2020).

Dzikri yang akrab disapa Eky, mengatakan, memutuskan pindah agar tamunya leluasa. "Kalau di sini, kan, lebih leluasa jika pengunjung banyak," katanya.

Menurut Eky, saat membuka Kopi Mage pertama kali, kopi yang disajikan dibanderol. "Dulu masih diberi harga tidak bayar suka-suka, bayar suka-suka baru mulai Maret 2020," kata Eky.

Eky mengaku, Kopi Mage di Jalan Gading Tutuka dibuka karena desakan dari para pelanggan setia. "Di sini asalnya baru buka roastery saja. Saat kafenya direnovasi terburu ada Covid 19, belum selesai," tuturnya.

Namun, kata Eky, pelanggan yang dulu saat buka kedai di perumahan, memintanya untuk cepat membukanya. "Jadi ini kalau buka malu karena tempatnya masih direnovasi belum layak," katanya.

Eky memaparkan, pemilik Kopi Mage sangat menjaga kualitas dan pelayanan, tidak mau seadanya.

"Enggak mau servisnya berkurang, meski bayar suka-suka. Yang penting bahan baku berputar pegawai terbayar," ucapnya.

Menurut Eky, bahan baku yang digunakan sama seperti biasanya tak ada pengurangan walau bayar suka-suka. "Hingga rasa tetap terjaga," katanya.

Nyaman

Di kedai tersebut ada bagian yang terlihat belum selesai, seperti di pojok, yang nantinya diperuntukkan untuk dapur.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved