Patung Supermini dari Jatinangor, Hanya Sebesar Semut, Perlu Kaca Pembesar untuk Melihatnya
Sekali pun berukuran sangat kecil, patung-patung yang dibuat Hendri detail dan presisi.
Siapa sangka, benda sebesar semut itu ternyata sebuah patung. Ukurannya tak lebih dari empat milimeter.
PATUNG yang dibuat Hendri Sanjaya (38), perajin di Gang Pengrajin, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, ini memang tidak biasa.
Ditemui di rumahnya di Gang Pengrajin, pekan lalu, Hendri mengaku pembuatan patung mini ini sebenarnya berawal dari iseng-iseng karena bosan dengan patung-patung biasa yang selama ini ia buat.
Sambutan masyarakat terhadap patung mini itu, kata Hendri, sungguh tak disangka.
"Alhamdulillah, responsnya ternyata baik,“ ujar Hendri.
Meski sudah menjadi pematung sejak 2001, kata Hendri, patung-patung mini baru ia buat pada 2009.
Bagan yang ia gunakan adalah kayu sonokeling. Namun, hari-hari ini, ia juga kerap membuatnya dari batang kayu korek api.
"Perlu ketelitian dan kesabaran. Ukurannya yang sangat kecil membuat kayu itu menjadi sangat rapuh, apalagi ketika bahannya batang korek api. Itulah tantanganya saat membuat patung, intinya harus sabar,” kata Hendri.
Sekali pun berukuran sangat kecil, patung-patung yang dibuat Hendri detail dan presisi.
"Namun, diperlukan kaca pembesar untuk dapat menikmatinya," ucapnya.
Untuk membuat patung superkecil ini, Hendri hanya mempergunakan peralatan yang sederhana, yakni silet, pisau kecil, pinset, dan kaca pembesar.
Waktu pembuatannya tak lama. "Jika mood-nya lagi baik, pembuatan patung bisa hanya memakan waktu 30 menitan," katanya.
Hendri mengaku tidak mematok harga untuk setiap patung supermini yang ia buat. Orang-orang bebas memberi harga berapa pun untuk patungnya.
"Sedikasihnya saja. Kalau orang ngasih segini atau segitu, ya berarti segitu apresiasinya untuk saya,“ ujarnya.
Hendri mengatakan, sedianya, pada April lalu ia akan menggelar pameran patung-patung supermini karyanya.