Kisah Pilu Duda 60 Tahun di Indramayu Tinggal di Gubuk Bertumpuk Karung Padi, Sampai Ditinggal Istri

Untuk tidur Kardilah hanya menggunakan tikar. Tikar tersebut bahkan mampu menutupi seluruh alas tanah di ruang kamar karena saking sempitnya.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Kardilah seorang duda yang tinggal di rumah gubuk menyerupai gudang di Desa Lemahayu, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jumat (2/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nasib pilu dialami Kadilah (60) yang hidup seorang diri di sebuah rumah gubuk di Desa Lemahayu, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Di rumah gubuk tak layak huni itu lebih menyerupai sebuah gudang. Di sana ia tinggal bertumpuk dengan karung-karung padi yang merupakan harta satu-satunya yang digunakan untuk bertahan hidup.

Kadilah yang merupakan seorang duda mengaku tak memiliki tempat tinggal lain selain rumah tersebut, rumah itu adalah peninggalan orang tuanya dahulu.

Ogah Sapa Mantan, Luna Maya Ternyata Sudah Diblokir, Ngga Sengaja Like Medsos Mantan Pacar

"Istri saya di Desa Wirangrong, sudah cerai di sini jadi tinggal sendiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (2/10/2020).

Pantauan Tribuncirebon.com, suasana pengap langsung terasa saat memasuki rumah berukuran kurang lebih 3x3 meter tersebut.

Tak ada lantai di dalamnya, apalagi jendela. Lantai rumah Kardilah hanya beralas tanah. Semua barang pun terlihat menumpuk di rumah kecil tersebut.

Untuk tidur pun Kardilah hanya menggunakan tikar. Tikar tersebut bahkan mampu menutupi seluruh alas tanah di ruang kamar karena saking sempitnya.

Ditraktir Sule, Ade Londok Makan Steak Daging Pakai Tangan, Kayak Makan Nasi Rames

Baju-baju juga berserakan di dalam kamar. Kardilah tak mempunyai lemari, semua baju di tumpukan pada sebuah kardus di samping tempat biasa ia tidur.

Antara baju bersih yang sudah dilipat dan baju kotor juga bercampur menjadi satu.

Selain itu, untuk kebutuhan air pun ia harus memompa air tanah yang dilakukan secara manual menggunakan batang bambu terlebih dahulu.

Air sedikit-sedikit keluar dari pipa paralon kecil mengisi ember berukuran kecil. Air itu lalu ia tumpahkan ke bak mandi di ruangan terpisah untuk keperluan minum dan mandi.

Hal tersebut terus ia lakukan berulang kali sampai volume air dirasa cukup untuk keperluan.

Deretan Ucapan Hari Batik Nasional 2020 dalam Bahasa Inggris, Cocok Buat Jadi Caption Instagram

Kardilah mengaku hanya seorang buruh tani dengan penghasilan tidak menentu. Hal ini pula yang membuat istrinya lebih memilih meninggalkannya seorang diri pada 15 tahun lalu.

"Kalau untuk makan saya masak yang ada saja, yang penting bisa makan," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved