Ibu Berusia 65 Tahun di Sumedang Ini Terpaksa Mengantre Bawa Ember pada Malam Hari
Ratusan warga di Lingkungan Talun Kidul, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, terpaksa mengantre
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Reporter Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID - Ratusan warga di Talun Kidul, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, terpaksa mengantre pada malam hari untuk mendapatkan air bersih, Kamis (1/10/2020) malam.
Mereka sudah mulai mengalami krisis air bersih akibat air PAM PDAM tidak mengalir.
Selain itu, sumur-sumur milik warga juga sudah mulai mengering saat musim kemarau ini.
• Emil: Kami Akan Belanjakan dan Donasikan kepada yang Membutuhkan, Saya Titip Jangan ada Kasus Lagi
• Dua Cara Mudah Mendapatkan Token Listrik Gratis untuk Oktober dari PLN, Bisa Juga Lewat WhatsApp
Mereka mengantre sambil membawa beberapa jeriken, galon, dan ember untuk mendapatkan air bersih dari tiga truk tangki air yang disediakan petugas dari Pemkab Sumedang.
Ninah, warga setempat, mengaku sudah merasakan krisis air bersih selama dua bulan terakhir.
Hal yang sama juga dirasakan ratusan warga lainnya.
"Kami kesulitan air bersih karena air dari PAM tidak mengalir, selain itu sumur-sumur warga juga sudah mulai kekurangan air," ujarnya di sela pembagaian air bersih.
Menurut perempuan berusia 65 tahun ini, kondisi seperti ini memang terjadi setiap tahun saat musim kemarau, sehingga sekitar 100 warga di Lingkungan Talun itu kerap mengalami krisis air bersih
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, terkadang dirinya harus meminta kepada tetangganya yang masih memiliki stok air di sumur atau pun air PAM.
"Suka minta ke tetangga, tapi tetangga juga kurang airnya," kata Nimah.
• 5 Youtuber Indonesia Gaji Tertinggi, Deddy Corbuzier di Peringkat 1, Masih Disusul Ria Ricis
• Pantau Terus, Pengumuman Penerima Kartu Prakerja Pukul 12.00 Siang Ini, Total Manfaat Rp 3,550 Juta
Namun, dengan adanya bantuan ini dirinya mengaku merasa terbantu.
Apalagi bantuan air bersih tersebut sudah ada sejak dua minggu yang lalu dan datang setiap tiga hari sekali.
Suryana, warga lainnya, mengatakan warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih karena air dari PDAM tidak mengalir selama musim kemarau ini.
"Ini warga yang ngambil air kebanyakan pakai PAM, sudah lama airnya tidak ngalir," kata pria berusia 40 tahun ini.
Kedua warga tersebut berharap bantuan air bersih bisa didistribusikan tepat waktu atau maksimal tiga hari sekali agar tidak sampai kesulitan lagi untuk kebutuhan mencuci dan mandi. (*)