Kabar Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung, Sudah Sejauh Mana?
"Tim uji klinis bekerja sudah ada timelinenya. Keputusan untuk izin edar, ada di BPOM," kata Rodman melalui ponsel, Rabu (30/9/2020).
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Juru Bicara Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan, mengatakan vaksin Covid-19 yang tengah diuji klinis baru bisa diproduksi dan diberikan kepada masyarakat setelah melewati rangkaian uji klinis fase 3 dan diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tim uji klinis bekerja sudah ada timelinenya. Keputusan untuk izin edar, ada di BPOM," kata Rodman melalui ponsel, Rabu (30/9/2020). ( Uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung )
Uji klinis fase 3 vaksin buatan Sinovac Biotech dari Tiongkok tersebut per tanggal 30 September 2020 sendiri, katanya, sudah dilakukan sampai tahap kunjungan keempat atau Visit 3 (V3).
Sebanyak 1.447 relawan tercatat sudah menjalani kunjungan pertama atau V0 berupa skrining.
Kemudian relawan yang menjalani V1 atau vaksinasi pertama sebanyak 1.089 relawan.
Kemudian relawan yang menjalani V2 atau vaksinasi kedua sebanyak 650 orang, dan sebanyak 110 relawan sudah melaksanakan V3 atau pengambilan darah setelah pemberian vaksinasi kedua.
Rodman pun enggan berkomentar kapan Indonesia bisa kembali menjalankan aktivitasnya secara normal seperti sebelum pandemi, apakah 2021 atau 2020.
Ia hanya memastikan tim uji klinis sudah memiliki timeline pengujian yang sudah dipublikasikan sebelumnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr Kusnandi Rusmil, mengatakan uji coba klinis vaksin Covid-19 yang memasuki fase ketiga ini, bertujuan untuk memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan oleh semua orang dan mempunyai efek yang diharapkan yakni membantu imunitas.
Sedangkan pengujian fase pertama dan kedua sudah dilakukan di Cina.
Sebanyak 1.620 warga Bandung Raya dalam hal ini direkrut untuk menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama Bio Farma dan Sinovac Biotech Cina.
Sebanyak 1.620 relawan atau subjek uji vaksin Covid-19 ini tak perlu melakukan karantina atau isolasi dalam masa pemantauan klinis, karena vaksin ini sudah melalui uji di fase 1 dan 2 dan dinyatakan aman, walaupun terdapat dampak akibat vaksin berupa rasa pegal atau sakit sesaat di area yang disuntik.
Terkait efek samping vaksin dari Sinovach Biotech itu, katanya, memang sejumlah subjek di antaranya ada yang mengalami diare, demam, atau pnemunoia.
Namun setelah ditelusuri, gejala tersebut tidak berkaitan dengan pemberian vaksin.