Kisah Putra DN Aidit, Ditinggal Ayahnya Saat Malam G30S, Berhari-hari di Pengasingan Menanti Kabar
Hari ini, Rabu (30/9/2020), Indonesia mengenang peristiwa G30S / PKI atau Gerakan 30 September.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
DN Aidit meninggalkan rumah sekitar pukul 23.00 WIB.

Sementara itu, ibunya meninggalkan rumah satu pekan setelah DN Aidit dijemput oleh tentara.
Selama 10 hari, Ilham Aidit berada di rumah bersama saudara-saudaranya, tanpa ayah dan ibunya.
"Kemudian saya dijemput oleh adik ibu untuk pindah ke tempat mereka," ujar Ilham.
Saat meninggalkan rumah, ia tak sempat mengangkut barang apapun.
Ia dan beberapa saudaranya meninggalkan rumah begitu saja.
• DN Aidit Hanya Anak Bawang, Ini Dua Sosok PKI Sesungguhnya, Dapat Mandat Langsung Stalin di Moskow
Bahkan, beberapa pembantu pun langsung kabur.
Ilham Aidit yang masih polos masih menyangka, meninggalkan rumah hanya untuk sementara.
Namun takdir berkata lain, ia berhari-hari harus berada di pengasingan.
Koran demi koran ia baca untuk mengetahui kabar kedua orang tuanya.
Harapannya pupus pada 23 November 1965.
Ilham menerima kabar, ayahnya, DN Aidit, telah ditembak mati di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.
"Saat itu rumah sudah ditinggal begitu saja. Kemudian dijarah. Dan hilang semuanya," ujarnya.