Cerita di Balik Pelepasliaran Simon, Elang Alap-alap Sapi di PKEK Kamojang
Ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan, Simon berhasil melewati masa kritis. Jumat 25 September 2020 Simon dilepas ke alam liar.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Adi Rahmadi, Supervisor external relation PGE Area Kamojang mengatakan, sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), PT PGE Area Kamojang sangat bergantung kepada ekosistem lingkungan yang baik untuk menjaga pasokan dan resapan air agar kontinuitas produksi uap panas bumi dapat terus dipertahankan.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pembalakan liar, pembukaan lahan atau pun kebakaran hutan, dapat berakibat pada hilangnya daya dukung ekosistem lingkungan dan berdampak pada kepunahan flora dan fauna endemis.
"PGE melakukan supporting untuk pembiayaan, jadi full disupport oleh Pertamina ( PGE, red). Fauna yang kita kembangkan adalah elang. Kamojang merupakan habitat Elang Jawa yang menjadi sosok lambang negara Garuda Pancasila. Kemudian, industri geothermal juga sangat bergantung pada kelestarian lingkungan di sekitarnya. Tanpa itu, tidak ada sumber energi geotermal yang terbarukan. Jadi, kita menyelaraskan kegiatan operasional dengan kelestarian alam, karena itu saling mendukung," ujar Adi.
Pusat Konservasi Elang Kamojang sudah dibangun sejak tahun 2014. Pusat rehabilitasi elang ini merupakan pusat rehabilitasi terbesar dengan fasilitas terlengkap yang pernah dibangun di Indonesia.
Selain itu, Pusat Rehabilitasi Elang Kamojang akan menjadi pusat rehabilitasi elang pertama di Indonesia yang menggunakan standar internasional terbaru dari IUCN, yaitu Guidelines for Reintroduction and Other Conservation Translocation, dimana translokasi satwa dianggap sebagai salah satu cara yang efektif dalam usaha konservasi.
"Kami berharap konservasi elang akan terus berjalan seiring dengan berjalannya operasi Area Kamojang dan tentu saja, Pertamina Geothermal Energy akan terus mendukung pusat konservasi elang," ucapnya.
Selain itu, dengan adanya PKEK, semakin banyak masyarakat secara sukarela menyerahkan elang piaraannya. Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa tujuan pusat konservasi elang ini tercapai.
"Jumlah total elang yang diterima sampai September 2020 ada 275 ekor, total elang yang sudah berhasil dilepasliarkan sampai September 2020 ada 64 ekor," katanya. (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)