11 Narapidana Lapas Banyuresmi Garut Positif Covid-19, Sumbernya dari Narapidana Asal Lapas Cipinang

Sedikitnya 11 narapidana di Lapas Kelas II B Banyuresmi, Garut positif Covid-19. Klaster baru dari Lapas Banyuresmi

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
dok.tribun
Lapas Garut 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sedikitnya 11 narapidana di Lapas Kelas II B Banyuresmi, Garut positif Covid-19. Klaster baru dari Lapas Banyuresmi itu semakin menambah kasus positif Covid-19.

Total sudah 243 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut. Dari jumlah tersebut sebanyak 11 orang meninggal dunia, 162 sembuh, dan 70 orang masih menjalani isolasi.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan klaster Lapas tersebut bersumber dari para narapidana yang baru dipindahkan dari Lapas Cipinang. Ada 20 lebih narapidana yang datang pada Jumat (25/9/2020).

"Dari 20 lebih napi yang datang, beberapa ada yang di rapid test. Hasilnya sembilan orang dikembalikan lagi ke Jakarta," ucap Rudy ditemui di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk, Selasa (29/9/2020).

Seorang Pegawai Positif Covid-19, Kantor Dinas Kesehatan Majalengka Ditutup

Pihak Lapas Banyuresmi lantas meminta kepada Pemkab Garut untuk melakukan swab test kepada narapidana yang baru pindah. Hasilnya, ada 11 narapidana yang dinyatakan positif.

"Dari Lapas enggak mau ambil risiko. Setelah swab hasilnya positif. Tapi mereka belum sosialisasi dengan napi yang lain. Jadi masih diam di ruang isolasi," katanya.

Rudy menambahkan, telah meminta para narapidana itu untuk berada di ruang isolasi. Ke 11 narapidana yang positif itu tak bisa dirawat di rumah sakit. Mereka juga tak memiliki gejala.

"Pak Kalapas sudah kontak, mau menyediakan satu tempat untuk isolasi bagi yang 11 orang itu. Nanti pengawasannya di bawah Dinkes," ujarnya.

Investasi Bodong Aplikasi Alimama, Dua Polres Jajaran Polda Jabar Tengah Tangani Kasusnya

Hari ini, tim pencegahan Covid-19 tengah melakukan tracing dan tracking di Lapas Banyuresmi. Ada 98 orang akan ditracing untuk mencegah penyebaran virus.

"Mereka masih OTG (orang tanpa gejala), jadi masih ada di Lapas. Kalau sudah gawat baru ke rumah sakit. Akan ada penyemprotan juga di Lapas," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved