Konsumsi Daging di Kota dan Desa di Kabupaten Garut Jomplang, di Desa Jarang Makan Daging

Tingkat konsumsi daging antara wilayah desa dan kota di Kabupaten Garut cukup terjadi kesenjangan.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/ Firman Wijaksana
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tingkat konsumsi daging antara wilayah desa dan kota di Kabupaten Garut cukup terjadi kesenjangan. Di pedesaan, masih banyak masyarakat yang jarang memakan daging.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, di perkotaan tingkat konsumsi daging berdasarkan data BPS surplus hingga 80 ribu. Beda halnya dengan desa yang tingkat konsumsinya defisit 75 ribu.

"Kebutuhan akan daging itu sangat besar. Tapi menurut BPS tingkat konsumsi daging itu masih sangat rendah," ujar Helmi usai menghadiri program aqiqah berbagi di Desa Sirnasari, Kecamatan Samarang, Senin (28/9).

Menurutnya, masyarakat di pedesaan kerap memakan daging dari hasil peliharaan. Bukannya membeli di pasar. Namun ditinjau dari sisi hitungan, tingkat konsumsi dagingnya masih sangat kurang.

Soal Surat Nikah dan Cerai Soekarno, Ridwan Kamil Sudah Bertemu dengan Keluarga Inggit Garnasih

"Masalahnya di daya beli. Apalagi saat Covid ini, daya beli sangat terpuruk. Caranya dengan mengembalikan ekonomi masyarakat tapi dengan memperhatikan protokol kesehatan," katanya.

Helmi berharap, adanya bantuan dari berbagai pihak seperti program aqiqah berbagi ini bisa membantu tingkat konsumsi masyarakat.

Direktur Utama Agro Surya, Hasan Al Basna, menyebut aqiqah berbagi itu dilakukan agar masyaraakt mau beraqiqah walau terjadi pembatasan sosial. Pihaknya memotong 56 ekor domba yang dibagikan ke masyarakat di Samarang dan Pasirwangi.

"Dari 56 ekor domba ini, jadi 1000 paket daging yang akan dibagikan. Setiap satu kantong, berisi setengah kilogram daging," ucap Hasan.

Semua Pasien Positif Covid-19 di Sumedang yang Meninggal Miliki Riwayat Perjalanan ke Luar Kota

Upaya itu diharapkan bisa meningkatkan gizi masyarakat. Pihaknya juga ingin berkontribusi untuk mengatasi kesenjangan konsumsi daging di kota dan desa.

"Kami juga bekerja sama dengan peternak dari Pasirwangi. Roda ekonomi bisa tetap berjalan di tengah pandemi ini. Gizi masyarakat juga bisa lebih baik," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved