Gempa Guncang Pangandaran

BREAKING NEWS Gempa 4,2 SM di Pangandaran Siang Ini, Tak Berpotensi Tsunami

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4.2 atau 4,2 Skala Magnitude

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Twitter BMKG
Setelah Banten, gempa terjadi di Pangandaran, Jawa Barat. 

Tiga program kesiapsiagaan yang telah dan sedang dilaksanakan Tagana Pangandaran adalah membentuk dan menguatkan fungsi kampung siaga bencana (KSB) di desa.

Di desa yang sudah memiliki KSB, disiapkan relawan terlatih dalam penanggulangan bencana.

Selain itu, juga ada Tagana Masuk Sekolah (TMS), yaitu program edukasi kepada para pelajar di daerah-daerah rawan bencana, gempa, dan tsunami.

Juga ada program Tagana Menjaga Alam (TGA).

Menurut Nay, TGA adalah upaya Tagana mengajak masyarakat di daerah rawan bencana melakukan mitigasi, seperti menanam pohon, membersihkan lingkungan, dan membersihkan sampah dari sungai.

Gempa Bumi di Pangandaran Tidak Berpotensi Tsunami, Ini Keterangan dari BMKG tentang Sumbernya

Adanya potensi gempa besar dan tsunami tinggi 20 meter yang menjadi dasar kesiapsiagaan, mengingat Pangandaran punya pengalaman bencana tsunami tahun 2006.

Tsunami yang melanda pesisir selatan Pulau Jawa pada 14 tahun itu menempatkan Pantai Pangandaran sebagai daerah yang mengalami kerusakan terparah, termasuk jumlah korban jiwa terbanyak.

Kini Pantai Pangandaran makin bertumbuh sebagai industri pariwisata unggulan Jawa Barat.

Bangunan hotel bertingkat bermunculan, pengusaha seakan berlomba menanam investasi di Pangandaran yang kini sudah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

“Sekarang banyak hotel-hotel bertingkat yang dibangun di Pangandaran. Bahkan tak sedikit yang tingginya di atas 20 meter,” katanya.

Namun, menurut Nay, di tengah bermunculannya hotel-hotel mewah bertingkat tinggi tersebut, hanya segelintir hotel yang punya rambu-rambu jalur evakuasi.

“Jalur evakuasi di hotel masih minim. Saya belum melihat di setiap kamar hotel ada peta atau penjelasan tentang jalur evakuasi,” ucapnya.

Padahal, kata Nay, peta atau penjelasan tentang jalur evakuasi adalah hal penting bagi tamu hotel untuk mengetahui situasi gedung, dan ke mana arah mereka harus menempuh jalur evakuasi mandiri ketika terjadi kondisi darurat.

Setiap hotel bertingkat seharusnya juga memiliki tempat evakuasi sementara (TES) di lantai sebagai titik kumpul bila terjadi kondisi darurat, misalnya bencana tsunami.

Nay mengatakan pembangunan hotel di Pangandaran memang berkembang pesat, tetapi investasi kesiapsiagaan bencana dalam hotel masih minim. (andri m dani)

Program Tagana Pangandaran antisipasi bencana

* Menyiapkan relawan terlatih di kampung siaga bencana

* Mengedukasi para pelajar di daerah rawan bencana

* Mengajak masyarakat di daerah rawan bencana melakukan mitigasi

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved