Gempa Megathrust dan Tsunami 20 Meter Mengancam, Hotel di Pangandaran Minim TES dan Rambu Evakuasi

Ada potensi gempa dan kuat tsunami 20 meter di selatan Jawa, Pangandaran, sebaiknya segera untuk meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kesiapsiagaan.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Dedy Herdiana
istimewa
ILUSTRASI: Pantai Pangandaran padat pengunjung pada Minggu (16/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andi M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Kajian peneliti dari ITB tentang potensi gempa kuat di zona megathrust dan potensi terjadinya tsunami 20 meter di selatan Jawa tak hanya telah mendapat apresiasi dari peneliti LIPI dan BPPT, tapi menjadi pengingat bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai selatan Jabar.

Termasuk Pangandaran, sebaiknya segera untuk meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kesiapsiagaan.

“Ada tiga program kesiapsiagaan yang sekarang ditingkatkan. Kajian ahli tentang megathrust dan potensi gempa besar dan tsunami 20 meter tidak bisa diabaikan,” ujar Koordinator Forum Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Nay Suryana kepada Tribunjabar.id, Sabtu (26/9/2020).

Tiga program kesiapsiagaan yang telah dan sedang dilaksanakan Tagana Pangandaran tersebut menurut Nay, yakni membentuk dan menguatkan fungsi kampung siaga bencana (KSB) di desa.

"Yang sudah ada KSB-nya disiapkan relawan terlatih dalam penanggulangan bencana," kata Nay.

Selain sudah ada tenaga terlatih juga telah diberikan program Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang merupakan upaya edukasi kepada para pelajar di daerah-daerah rawan bencana, gempa maupun tsunami.

Juga ada program tagana menjaga alam (TGA), yang menurut Nay merupakan upaya Tagana mengajak masyarakat di daerah rawan bencana melakukan mitigasi seperti menanam pohon, membersihkan lingkungan, membersihkan sampah dari sungai. Dan melakukan mitigasi.

Adanya potensi gempa besar dan tsunami tinggi 20 meter, kata Nay, harus menjadi dasar kesiapsiagaan, mengingat Pangandaran punya pengalaman dilanda tsunami tahun 2006, 14 tahun lalu.

Tsunami yang melanda pasisir selatan Jawa tahun 2006 tersebut menempatkan Pantai Pangandaran sebagai daerah yang mengalami kerusakan terparah termasuk jumlah korban jiwa terbanyak.

Kini Pantai Pangandaran makin bertumbuh sebagai industri pariwisata unggulan Jawa Barat.

Bangunan hotel bertingkat bermunculan, pengusaha seakan berlomba menanam investasi di Pangandaran yang kini sudah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

“Sekarang banyak hotel-hotel bertingkat yang dibangun di Pangandaran. Bahkan tak sedikit yang tingginya di atas 20 meter,” kata Nay.

Namun menurut Nay, ditengah bermunculannya hotel-hotel mewah bertingkat tinggi tersebut, hanya segelintir hotel yang punya rambu-rambu jalur evakuasi.

“Jakur evakuasi di hotel masih minim. Saya belum melihat di setiap kamar hotel ada peta atau penjelasan tentang jalur evakuasi,” ujar Nay.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved