Begini Proses Evakuasi Korban Tenggelam di Sungai Citanduy Tasikmalaya yang Terjepit Batu

Sejumlah petugas dan warga berupaya menyelam karena lokasi korban tenggelam memiliki kedalaman tiga meter

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Agung Yulianto Wibowo
istimewa
Petugas mengevakuasi jasad Kamaludin yang tenggelam di Sungai Citanduy, Kota Tasikmalaya, Kamis (24/9/2020) malam. 

TRIBUNJABAR. ID - Kamaludin tewas tenggelam di Sungai Citanduy, Kota Tasikmalaya, Kamis (24/9/2020) malam.

Pria asal Kampung Pasirjaya, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, ini pada awalnya ingin mencari ikan di tepi sungai yang tidak jauh dari rumahnya.

Ditunggu hingga malam hari tak kunjung pulang, keluarga dan tetangga menyusul ke lokasi dan hanya mendapati alat bantu ban dalam untuk berenang milik korban.

Diduga kuat tenggelam, warga melaporkan kejadian itu ke aparat.

Malam itu juga dilakukan upaya pencarian, melibatkan Basarnas, BPBD, Polri, TNI dan relawan.

Camat Purbaratu, Wawan Gunawan, di lokasi, Jumat (25/9/2020) dini hari, mengatakan upaya pencarian dilakukan malam itu juga karena dikhawatirkan jasad korban keburu terbawa arus.

"Sejumlah petugas dan warga berupaya menyelam karena lokasi korban tenggelam memiliki kedalaman tiga meter," ujar Wawan yang didampingi Kapolsek Cibeureum Polresta Tasikmalaya, Iptu Suyitno.

Tak lama, seorang penyelam muncul dan memberi tahu korban ada di dasar sungai.

Namun, tubuh korban tidak bisa ditarik diduga nyangkut bebatuan.

"Jasad korban akhirnya bisa diangkat sekitar pukul 23.00 setelah sejumlah penyelam kembali berupaya mengevakuasi dari jepitan batu di dasar sungai," kata Wawan.

Begitu berhasil diangkat ke permukaan, jasad korban langsung dimasukkan ke dalam kantung mayat.

Petugas tak menemukan luka mencurigakan, selain ada darah di bagian muka yang diduga terbentur bebatuan saat korban tenggelam.

Isak tangis keluarga pecah ketika jasad Kamaludin tiba di rumah. Warga dan keluarga segera memulasara jenazah untuk dikebumikan.

"Pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan kejadian itu dianggap sebagai musibah. Kami menduga korban sebelumnya terpeleset. Terlebih lokasi ternyata berupa tebing cadas curam," ucap Wawan. (firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved