Surat Nikah Soekarno Inggit

Menyoal Surat Nikah dan Cerai Soekarno-Inggit, PDIP Jawa Barat Beri Tanggapan Begini

Ono Surono turut menanggapi soal lembaran dokumen pernikahan milik Presiden RI pertama Soekarno dengan Inggit Ganarsih yang hendak dilelang.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Dokumen pribadi Ir Soekarno berupa surat nikah dan surat cerai dengan Inggit Garnasih disimpan selama puluhan tahun oleh Tito Zeni Harmain (73) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono, turut menanggapi soal lembaran dokumen pernikahan milik Presiden RI pertama Soekarno dengan Inggit Ganarsih yang hendak dilelang via media sosial.

Surat nikah dan akta cerai tersebut disebut asli.

Dokumen tersebut selama ini tersimpan oleh cucu dari Inggit Garnasih.

"Tentunya surat nikah dan cerai itu dokumen bersejarah yang perlu diamankan. Kami segera melakukan komunikasi dengan pihak keluarga yang memegang dokumen itu," ujar Ono Surono saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (24/9/2020).

Ono baru mengetahui soal kabar sebuah akun media sosial instagram bernama @popstoreindo mengunggah penawaran penjualan dua lembar dokumen itu.

"Kami juga enggak tahu, perlu dilakukan segera adalah bertemu dengan pihak keluarga Ibu Inggit," katanya.

Dalam waktu dekat, PDIP Jabar bakal melakukan silahturahmi dan berdiskusi. Sehingga pihaknya berharap dokumen bersejarah tersebut bisa diamankan dan menjadi dokumen resmi negara.

"Tentunya dokumen itu memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Kami lihat dulu hasil pertemuan nanti dengan pihak keluarga. Sekarang belum bisa meraba-raba juga bagaimana," ujarnya.

Dokumen pribadi Ir Soekarno berupa surat nikah‎ dan surat cerai dengan Inggit Garnasih disimpan selama puluhan tahun oleh Tito Zeni Harmain (73) yang akrab disebut Tito Asmara Hadi. 

Tito merupakan anak dari pasangan Asmara Hadi dan Ratna Juami. Ratna Juami merupakan anak angkat Soekarno saat menikah dengan Inggit.

Ratna Juami merupakan anak dari kakak Inggit Garnasih. 

Sejak usia 40 hari, Ratna Juami diasuh oleh Soekarno dan Inggit Garnasih. 

Sedangkan Asmara Hadi, dikenal sebagai anak didik Soekarno. Selain itu, dikenal sebagai wartawan dan sastrawan serta politisi di era Presiden Soekarno

Dua dokumen pribadi itu disimpan Tito sejak 1980-an, sebelum Inggit Garnasih meninggal.

Tito bercerita, saat itu, dia diamanatkan ‎untuk menyimpan dua dokumen tersebut. 

"Saya simpan sejak 1980-an, diamanatkan oleh ibu Inggit Garnasih," ujar Tito ditemui di kediamannya di kawasan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Kamis (24/9/2020). 

Selama 30 tahun lebih, dia menyimpan surat-surat tersebut. Selain dokumen, ia juga menyimpan benda lainnya yang berkaitan dengan Bung Karno dan Inggit selama bersama. Seperti foto-foto, meja belajar hingga lemari. 

Pada tahun 2000-an, ia bercerita, dokumen pribadi tokoh bangsa itu sempat hendak dibeli Pemprov Jabar untuk jadi koleksi museum. Saat itu, pembeliannya sempat dianggarkan di APBD dan sudah dibahas dengan DPRD Jabar.

"Tapi akhirnya ditolak dan batal karena katanya bukan dokumen negara, tapi dokumen pribadi. Padahal sudah dibahas. ‎Jadi kalau sudah begitu, gimana? Saya sebagai pemilik dokumen itu, terserah saya dong mau digimanain," ucap Tito.

Hingga akhirnya, foto-foto itu diunggah di media sosial Instagram oleh pemilik akun, Yulius Iskandar. Ia menyebut, dokumen pribadi itu dihargai Rp 25 miliar.

"‎Sebenarnya sudah banyak yang menghubungi kami untuk meminta dokumen itu," ucap Tito. 

Ditimpali oleh Galuh Mahesa (36), anak ketiga Tito. Menurut dia, pernah ada dari Belanda yang hendak meminta dokumen tersebut. 

"Sempat dihargai lebih dari itu (Rp 25 miliar). Dulu ada dari Belanda, cuma kami diminta ke sana terus kemudian dilelang.  Ada yang sempat menawar hingga Rp 100 miliar. Tapi enggak dikasih karena kami dulu berharap dipegang pemerintah secara resmi dengan kompensasi, tapi kan enggak bisa," ucap dia. 

Galuh menambahkan, Ridwan Kamil ‎saat berkampanye di Pilgub Jabar sempat menyambangi rumahnya dan melihat benda-benda peninggalan Soekarno dan Inggit Garnasih.

Kata dia, saat itu Ridwan Kamil sempat mengatakan akan membeli dokumen itu untuk museum sejarah Jabar. 

"Tapi sampai saat ini belum," ucap dia.

Galuh menerangkan, Tito sebagai pewaris dokumen tersebut, punya hak ‎atas dokumen tersebut. Ia berharap dokumen itu dikuasai dan disimpan oleh siapa pun yang berhak, tentunya dengan kompensasi.

"Karena dulu juga ada amanat dari Ibu Inggit ingin membuat klinik bersalin dan fasilitas umum, bukan semata-mata untuk kepentingan kami saja," ucap dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved