Tingkatkan Kualitas Sperma Dengan Diet Keto? Berikut Penjelasannya

Pola makan tinggi lemak dan membatasi asupan karbohidrat ini ternyata diklaim juga bermanfaat untuk meningkatkan jumlah sperma.

Editor: Siti Fatimah
Diet Doctor
ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Diet kerap dijadikan solusi untuk menurunkan berat badan, namun diet yang bagus harus disesuaikan dengan kondisi tubuh agar tidak memberikan efek samping.

Salah satu diet yang saat ini banyak diterapkan adalah diet keto.

Dikutip TribunJabar.Id dari Kompas.Com, diet keto dikenal sebagai pola makan yang efektif menurunkan berat badan tanpa terlalu tersiksa.

Pola makan tinggi lemak dan membatasi asupan karbohidrat ini ternyata diklaim juga bermanfaat untuk meningkatkan jumlah sperma.

Cara Mudah Diet Turunkan Berat Badan dengan Air Ketumbar, Begini Proses Membuatnya

Menurut studi dari Universidade de Sao Paulo, Brasil, diet keto bisa memberikan manfaat untuk kesehatan reproduksi pria.

Studi ini dipresentasikan pada European and International Obesity Congress 2020.

Dalam temuan studi, terdapat kasus di mana dua pria dengan obesitas berhasil menurunkan berat badan melalui diet keto rendah kalori.

Keduanya juga mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas sperma.

Cara Melangsingkan Tubuh Secara Cepat Tanpa Diet Ketat, Minum Ramuan Ini Ternyata Efektif

Pada kasus pertama, pasien menurunkan berat badan sekitar 27 kilogram dalam periode tiga bulan diet keto. Persentase lemak di dalam tubuh pasien menurun, dari 42 persen menjadi 34 persen.

Kualitas sperma pasien meningkat hampir 100 persen, dan kadar hormon testosteron (hormon yang memengaruhi libido pria) pasien juga meningkat lebih dari dua kali lipat.

Kemudian, pada kasus kedua, pasien mengalami penurunan berat badan lebih sedikit, sekitar sembilan kilogram dalam waktu tiga bulan.

Persentase lemak di tubuh pasien turun dari 26 persen menjadi 21 persen.

Diet Cepat dalam 3 Hari, Konsumsilah Makanan Ini Secara Rutin, Langsung Turunkan Berat Badan

Kualitas sperma juga meningkat, namun pasien memperoleh manfaat lebih signifikan pada jumlah sperma, meningkat hampir 30 persen. Hanya saja, kadar hormon testosteron pasien sedikit menurun.

Hasil ini didasarkan pada pola diet yang disebut Pronokal, metode penurunan berat badan yang diluncurkan di Spanyol pada tahun 2004.

Diet Pronokal berbeda dari keto tradisional. Sebab, walau keduanya bersifat rendah karbohidrat (kurang dari 50 gram sehari), diet Pronokal membatasi asupan kalori sebanyak 800 kalori per hari.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved