Virus Corona Jadi Lebih Ganas, Ridwan Kamil Tetap Optimistis Vaksin Covid-19 Bisa Atasi Pandemi
Ridwan Kamil mengatakan yang terpenting adalah semua pihak harus berupaya tegakkan kedisiplinan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan cari solusi
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menanggapi penemuan peneliti Universitas Airlangga yang menyatakan virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, kini telah bermutasi dengan strain atau tipe virus D614G dan Q677H yang menjadi lebih cepat menular dari sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan yang terpenting adalah semua pihak harus berupaya menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan mencari solusinya.
"Saya mempercayai bahwa virus ini berbeda-beda cc-nya, istilah saya ya. Ada yang cc-nya sedang, cc-nya besar. Kenapa, contoh kita kan ngetes sudah 220.000 ya PCR (swab test). Di Jawa Timur, kalau data dari saya, yang PCR-nya kan 180 ribuan, tapi kan kasusnya jauh lebih banyak Jawa Timur. Padahal pengetesan kita lebih banyak. Artinya, jangan-jangan di sana itu virusnya tipenya yang lebih ganas, gitu kan. Yang lebih membuat persebarannya lebih banyak itu," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (1/9/2020).
Emil mengatakan jika memang berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa virus SARS-COV-2 ini memiliki banyak tipe, dirinya memang meyakini hal tersebut sejak dulu, setelah meninjau perbandingan angka-angka pengetesan dan terkonfirmasi positif di berbagai negara dan daerah.

"Jadi kalau disebut apakah meyakini, saya ikut meyakini bahwa virus ini bukan satu tipe. Dan virus adalah tipe makhluk hidup yang biasa bermutasi, melahirkan jenis-jenis yang berbeda, sehingga treatment-nya juga ada," katanya.
Menurut Ridwan Kamil, inilah tanda pentingnya ilmu pengetahuan. Semua harus berlomba-lomba meneliti, sambil memberikan solusinya.
• PSBB Bodebek Diperpanjang, 22 Daerah di Jabar Diputuskan Perpanjang AKB
• MTQ Tingkat Provinsi Jabar 2020 Tetap Digelar Meski di Tengah Pandemi, Begini Arahan Gubernur
Jika hanya menyampaikan temuan-temuan variasinya tanpa solusi, ini masih dinilai kurang. Karenanya, berbagai penelitian ini harus disertai dengan solusi mengatasinya.
Di sisi lain, Emil mengatakan optimistis vaksin yang tengah diuji coba oleh Universitas Padjadjaran akan menjadi jalan keluar untuk akhir dari pandemi ini. Dirinya bersama Forkopimda Jabar dan masyarakat pun, katanya, menjadi relawan untuk uji klinis vaksin asal Tiongkok tersebut.
"Vaksin sementara ini adalah alat pertahanan yang paling ada dan tersedia. Di luar itu, kita enggak tahu lagi mau pakai apa," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Universitas Airlangga mengatakan virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, kini telah bermutasi dengan strain atau tipe virus D614G dan Q677H yang menjadi lebih cepat menular dari sebelumnya.
• 2 Opsi Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia, Bikin Sendiri dan Kerja Sama dengan Pihak Luar
Strain atau tipe virus D614G atau virus korona yang sudah bermutasi menjadi lebih ganas dan lebih cepat menyebar ternyata sudah ditemukan di Bandung.
Selain bermutasi menjadi Virus D614G, virus korona juga bermutasi menjadi korona lain yang sangat jarang ditemui, yakni tipe Q677H. Namun, tipe yang kedua ini baru ditemukan di Surabaya.
Pakar Biomolekular Universitas Airlangga (Unair), Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, strain D614G di Indonesia sebenarnya sudah terdeteksi sejak April.
Namun, karena keterbatasan data, mutasi tersebut waktu itu belum dapat dimaknai apa-apa.
Mutasi korona D614G ini disebutsebut punya kemampuan menyebar 10 kali lebih cepat. Meski demikian, kata Ni Nyoman, belum ada kesimpulan apakah mutasi virus D614G ini berkaitan atau berdampak terhadap tingginya angka kematian pasien Covid-19 atau tidak.
• Taiwan Trade Center Jakarta Ajak Pengusaha Indonesia Kerjasama via Pameran Virtual Taiwan Expo 2020