Arman Depari Jenderal Gondrong Pemberantas Narkoba Itu Tak Lagi di BNN, Dia Akan Pensiun

Irjen Arman Depari yang menjabat Deputi Bidang Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) kini dimutasi Pati Bareskrim Polri.

Editor: Ravianto
Tribunnews/Rina
Arman Depari yang berambut gondrong 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Irjen Arman Depari, sosok pemberantas narkoba di Indonesia termasuk dalam gerbong mutasi yang dilakukan Mabes Polri, awal pekan ini.

Arman Depari sang jenderal gondrong itu terkenal berkat kesigapannya dalam memberantas narkoba kelas kakap di Indonesia.

Mulai pekan ini, dia tak lagi bertugas di BNN setelah Kapolri Jenderal Idham Azis kembali merotasi sejumlah perwira tinggi Polri di tubuh korps Bhayangkara.

Total, ada 89 pati dan pamen yang mendapatkan tugas baru dan 16 pati yang memasuki masa pensiun.

Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/2557/IX/KEP./2020 dan ST/2558/IX/KEP./2020 yang ditekan oleh As SDM Inspektur Jenderal Sutrisno Yudi Hermawan tertanggal 1 September 2020.

Ketika konfirmasi, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono membenarkan surat telegram tersebut.

"Ya benar (penerbitan telegram, Red)," kata Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (2/9/2020).

Dalam telegram itu, sejumlah jenderal yang dirotasi dalam rangka masa pensiun adalah Irjen Arman Depari yang menjabat Deputi Bidang Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) kini dimutasi Pati Bareskrim Polri.

Selain itu, Komisaris Jenderal (Komjen) Iza Fadri yang ditugaskan sebagai duta besar (Dubes) kini dimutasi menjadi Pati Divhubinter Polri.

Selanjutnya, Brigjen Edy Supriadi yang semula ditugaskan di BNN kini dirotasi Analis Kebijakan Utama Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri.

Setidaknya 16 pati dan pamen yang namanya tertuang di telegram tersebut dalam rangka pensiun.

Sosok Arman Depari saat Jadi Deputi Bidang Pemberantasan di BNN

Ada seorang Jenderal yang kerap muncul saat Badan Narkotika Nasional atau BNN berhasil meringkus bandar nakoba.

Dialah Irjen Arman Depari, perwira tinggi polisi yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN.

Sosok Irjen Arman Depari memang selalu menjadi sorotan.

Jenderal bintang dua ini bersama timnya kerap unjuk gigi melumpuhkan bandar narkoba kelas kakap, bahkan yang berjaringan internasional.

Para pengedar barang haram yang ditangkap BNN itu, sampai tak berkutik setelah tangannya diborgol dan wajahnya disorot kamera awak media.

Tampang beringas dan taktik yang andal Arman Depari dalam membongkar jaringan pengedaran narkoba bisa jadi sosok 'angker' bagi si bandar narkoba.

Dilihat dari profilnya, Arman Depari ini memang memiliki latar belakang mumpuni di bidang pemberantasan narkoba.

Sang Jenderal pernah menduduki posisi sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya hingga di Mabes Polri.

Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Arman Depari yang berambut gondrong
Arman Depari yang berambut gondrong (Tribunnews/Rina)

Sebelum fokus di bidang pemberantasan narkoba, Irjen Arman Depari ternyata pernah juga menjadi Kadensus 88 Polda Sumatera Utara.

Di bidang ini, ia bahkan pernah melaksanakan beberapa tugas penyidikan napi teroris di luar negeri.

Tak hanya itu, Deputi Pemberantasan BNN ini juga pernah turut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan tim Ditserse Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus terorisme.

Kala itu, kasus terorisme yang dimaksud yakni, yakni kasus bom Bali I, untuk menangkap Imam Samudra.

Sebelum bertugas di BNN, Arman Depari sempat menjadi Kapolda Kepulauan Riau selama kurang lebih dua tahun.

Barulah pada 2016, Jenderal garang ini menjadi Deputi Pemberantasan BNN.

Pria kelahiran Karo, Sumatera Utara, 1 Agustus 1962 ini, menghabiskan masa kecil dan remajanya hingga bangku SMA di Berastagi.

Setelah lulus SMA, ia kemudian mencoba peruntungan masuk ke Akpol. Ia pun termasuk, lulusan Akpol tahun 1985.

Selain identitasnya, hal lain yang mencuri perhatian dari sosok Arman Depari adalah penampilannya.

Ya, Jenderal yang satu ini berpenampilan berbeda dari aparat polisi kebanyakan yang kerap muncul di hadapan publik.

Ia memiliki rambut gondrong atau panjang. Arman Depari bahkan kerap menguncir rambut panjangnya saat muncul di hadapan publik.

Penampilannya yang terlihat maco ini ternyata sejak dirinya bekerja sebagai pemberantas narkoba di BNN.

Seperti yang banyak diberitakan, perubahan penampilan ini sengaja dilakukan Arman Depari karena tuntutan tugasnya untuk menangkap bandar narkoba.

Sebelumnya ketika bekerja sebagai Kapolda Riau, ia masih bernampilan dalam rambut pendek yang rapi.

Berikut ini foto-foto transformasi Arman Depari sebelum dan saat bekerja di BNN.

Tampak berwibawa dan kebapakan saat menjadi Kapolda Riau.

Arman Depari saat menjadi Kapolda Kepulauan Riau.
Arman Depari saat menjadi Kapolda Kepulauan Riau. (Tribun Batam/Argianto)

Lebih 'angker' karena berambut panjang dan berkumis saat kerja di BNN.

Arman Depari
Arman Depari (Kolase Tribun Jabar)

Masih berambut panjang, tapi tanpa berkumis saat bertugas di BNN.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari saat memimpin konfrensi pers terkait PCC made in Tasikmalaya, Rabu (27/11/2019).
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari saat memimpin konfrensi pers terkait PCC made in Tasikmalaya, Rabu (27/11/2019). (tribunjabar/isep heri)

Kata Arman Depari Soal Ancaman BNN Dibubarkan

Diketahui, pada rapat yang digelar Kamis (21/11/2019), Komisi III DPR RI melontarkan penilaiannya terhadap kinerja BNN.

Kritikan keras pun muncul terkait BNN dari sejumlah anggota Komisi III DPR RI.

Satu di antaranya kritik tajam dari Masinton Pasaribu, anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP.

Ia meminta BNN untuk dievaluasi dan dibubarkan. Kemudian, menyebut akan merevisi undang-undang.

 Hati-hati, Narkoba Jenis Baru Mulai Masuk Indonesia, Arman Depari Ungkap Sumbernya

"Saya minta BNN dievaluasi, bubarkan. Kita akan melakukan revisi terhadap undang-undang narkotika. Dilebur saja (BNN) nggak perlu lagi. Nggak ada progres," katanya.

Pernyataan ini dilontarkan Masinton karena menilai peredaran narkoba di tanah air masih menjadi ancaman serius.

Terkait hal ini, Irjen Arman Depari memberikan tanggapan saat diwawancara awak media, pada Rabu (27/11/2019).

Irjen Arman Depari mengaku, menyilakan jika BNN dibubarkan.

"Silakan saja bubarkan," ujar Irjen Arman Depari

Kemudian, jenderal gondrong ini pun melontarkan kata-kata tak terduga dan menohok.

"Sekalian saja anggota di dalamnya dibakar dan dikremasi saja," kata Arman Depari.

Dalam hal ini, ia pun berpesan agar Komisi III DPR RI kembali melakukan kajian soal wacana ancaman BNN dibubarkan.

Menurutnya, semua kegiatan BNN untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan pihak tertentu atau perseorangan.

"Kegiatan kami beroperasi untuk rakyat, bukan untuk kepentingan golongan atau keinginan selera seseorang," kata Irjen Arman Depari.

Tak hanya itu, Irjen Arman Depari pun menyebut kerja BNN selama ini demi menyelamatkan generasi muda bangsa dari narkoba.

"Kami bekerja untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia dari narkoba," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved