Kadinkes Kabupaten Cirebon Tak Setuju Digelar KBM Tatap Muka, Tren Covid-19 Lagi Meningkat
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengaku tidak setuju jika KBM tatap muka
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengaku tidak setuju jika KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon dibuka.
Pasalnya, tren perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon tengah meningkat meski dikarenakan hasil tracing kontak erat kasus sebelumnya.
Ia menilai, wacana dibukanya KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon ditunda untuk menghindari munculnya klaster penyebaran kasus di sekolah.
"Kami menyarankan KBM tatap muka jangan dilakukan dulu di Kabupaten Cirebon," ujar Enny Suhaeni saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (27/8/2020).
• Mahasiswa Papua Gelar Demo di Depan Gedung Merdeka Bandung, Tuntut Dialog Soal Otsus Papua
Ia mengatakan, diizinkannya pembukaan sekolah di kecamatan yang masuk zona hijau juga tidak menjadi patokan wilayah tersebut aman dari penyebaran Covid-19.
Mengingat siswa yang menuntut ilmu sekolah yang masuk wilayah zona hijau tersebut tidak hanya berasal dari wilayah setempat.
"Sekolahnya ada di zona hijau, siswanya ada dari kecamatan lain yang zona merah, mereka bertemu dan berpotensi terjadi penyebaran Covid-19," kata Enny Suhaeni.
Karenanya, Enny meminta status zona kecamatan sekolah tersebut berada jangan dijadikan patokan untuk membuka KBM tatap muka.
• 15 Juta Orang Indonesia Bisa Divaksin Covid-19 pada Akhir Tahun Ini, Syaratnya . . .
Pasalnya, sekolah tersebut tetap mempunyai potensi didatangi siswa dari zona merah.
Pihaknya menilai status zona kewaspadaan suatu kecamatan tidak dapat dijadikan patokan untuk KBM tatap muka.
"Nantinya sama saja, ada penyebaran Covid-19, sehingga KBM tatap muka ini sebaiknya dihindari, sementara ini tetap pembelajaran daring dulu," ujar Enny Suhaeni.