Anda Takut Otak Rusak karena Thermo Gun yang Banyak Dipakai, Simak Penjelasan Ini
Banyak berita tak benar yang beredar di masa pandemi virus corona. Satu di antaranya mengenai thermo gun, termometer inframerah.
TRIBUNJABAR.ID - Banyak berita tak benar yang beredar di masa pandemi virus corona. Satu di antaranya mengenai thermo gun, termometer inframerah.
Seperti diketahui, thermo gun menjadi alat pendeteksi suhu sederhana yang semakin banyak digunakan masyarakat.
Namun, sejumlah unggahan hoaks banyak mengulas tentang bahaya cahaya inframerah yang dipancarkan dari alat tersebut dan diklaim dapat berisiko merusak kelenjar pineal, yang terletak di otak.
Ahli saraf menegaskan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/8/2020), artikel tentang thermo gun yang banyak diunggah di situs jejaring sosial Facebook adalah tidak benar.
Termometer ini tidak memancarkan radiasi inframerah, tetapi menangkap panjang gelombang dari tubuh.
Badan Nasional Keamanan Obat dan Produk Kesehatan (ANSM) Prancis mengatakan, orang yang diuji dengan thermo gun, sama sekali tidak terkena paparan radiasi inframerah selama pengukuran suhu.
Termometer hanya akan menangkap spektrum inframerah atau radiasi yang dipancarkan oleh tubuh manusia melalui lensa pada sensor.
Hal itu juga bergantung pada panjang gelombang radiasi yang diterima, ini menampilkan suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah. Seorang peneliti ilmu saraf di Institut Inserm Prancis, Gabrielle Girardeau mengatakan, kelenjar pineal ini berada terlalu dalam di otak, sehingga tidak dapat dijangkau sinar inframerah meski diarahkan langsung.
"Cahaya memiliki kapasitas yang sangat rendah untuk menembus penghalang yang dibentuk oleh tengkorak, bahkan jika panjang gelombang inframerah lebih mudah menembus," kata dia.
Kelenjar pengirim sinyal tubuh
Lantas, apa itu kelenjar pineal yang ada di dalam otak? Otak manusia terdiri dari dua belahan berbeda yang dihubungkan oleh serat, sedangkan kelenjar pineal ini berada di tengah otak, di antara dua belahan otak.
Melansir Medical News Today, kelenjar pineal mengandung pinealocytes yang merupakan sel yang memproduksi hormon melatonin dan sel glial yang merupakan jenis sel otak tertentu yang mendukung neuron (sel yang mengirimkan informasi ke sel lain).
Intinya, kelenjar pineal adalah kunci waktu internal tubuh, karena mengatur ritme sirkadian tubuh. Irama sirkadian adalah ritme harian tubuh, termasuk sinyal untuk membuat kita merasa lelah, tidur, bangun dan merasa waspada di waktu yang sama setiap hari.
Mireille Rossel, profesor dan peneliti ilmu saraf di Ecole Pratique des Hautes Études (EPHE) mengatakan kepada AFP, untuk mencapai kelenjar pineal, cahaya haru melewati kotak tengkorak untuk menjangkau kelenjar kecil di pusat otak.
"Menurut saya, asal mula kepercayaan akan efek termometer pada kelenjar pineal ini berasal dari fakta bahwa pada reptil dan burung," kata Maude Beaudoin-Gobert, doktor ilmu saraf Universitas Claude Bernard Lyon 1, mengatakan kepada AFP pada Juli.