VIDEO-Nasib Penjual Batang Pohon Pinang di Masa Pandemi, Biasanya Kantongi Hingga Belasan Juta

Ini nasib yang dialami penjual batang pohon pinang yang biasanya laku saat Agustusan.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Teguh Kurnia

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tahun ini, pada momen Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, tidak ada pundi-pundi rupiah yang bisa dikantongi Yuhara (67), warga Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

Sejak 30 tahun terakhir, setiap tahun, ia terbiasa menjual batang Pohon Pinang untuk dijadikan arena perlombaan Panjat Pinang.

Tahun ini, ia tidak menjual batang Pohon Pinang setelah pemerintah melarang berbagai kegiatan perlombaan pada hari kemerdekaan, sebuah tradisi berulang selama republik ini berdiri.

Sebabnya, tentu saja karena pandemi Covid-19 yang meruntuhkan aktivitas perekonomian.

"Tahun ini saya enggak jual pinang karena perlombaan Agustusan, kan, dilarang, masih corona," ujar Yuhara, ditemui di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020).

Ia berjualan di pinggir jalan, tepatnya di bawah flyover Kiaracondong, Kota Bandung.

Saat ditemui, dia sedang memilah-milah bambu dengan diameter berbagai ukuran.

Sebagai gantinya, ia menjual batang bambu.

"Tahun ini saya jual bambu, biasanya dipakai untuk umbul-umbul dan bendera," ucapnya

Tahun lalu, dia bisa meraup keuntungan paling sedikit belasan juta dari menjual batang pohon pinang yang dia dapat dari Kabupaten Sumedang hingga Tasikmalaya.

Setiap batangnya dia jual Rp 500 ribu.

"Tahun lalu saya jual pohon pinang bisa sampai 25 sampai 30 batang dari H-3 sebelum 17 Agustus," ujar Ruhaya.

Dengan bisa menjual hingga 30 batang dalam beberapa hari dan harga per batang hingga Rp 500 ribu, dia bisa mengantongi keuntungan kotor hingga Rp 15 juta-an.

Tahun ini? Jangan harap.

"Tahun ini mah susah. Paling jualan bambu, per batang Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu," ucapnya.

Meski begitu, saat ini, ia kerap didatangi para pembeli pohon pinang.

Namun, dia tidak bisa memenuhinya karena barang tidak ada.

"Kecuali pesan. Tapi saya suka nanya balik, nanti kalau sudah dibeli mau dibalikin lagi enggak pinangnya karena setahu saya kan dari pemerintah melarang ada perlombaan. Akhirnya, para pembeli itu batal membeli pinang," ucapnya.

Sama seperti masyarakat pada umumnya.

Yuhara berharap Pandemi Covid 19 segera berakhir.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Nasib Penjual Pohon Pinang untuk Agustusan di Masa Pandemi, Biasanya Kantongi Hingga Belasan Juta, https://jabar.tribunnews.com/2020/08/14/nasib-penjual-pohon-pinang-untuk-agustusan-di-masa-pandemi-biasanya-kantongi-hingga-belasan-juta.

Penulis: Mega Nugraha
Editor: taufik ismail
Video Production: Edwin Tk

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved