RSUD Sumedang Ditutup, Warga yang Berobat Dialihkan ke Rumah Sakit Swasta dan Puskesmas

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Masyarakat yang akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang akan dialihkan ke rumah sakit swasta dan puskesmes setelah dilakukan penutupan karena banyak tenaga kesehatan (Nakes) yang positif Covid-19.

Seperti diketahui, semua poliklinik rawat jalan, kecuali Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sumedang ditutup selama dua hari setelah 31 nakes RSUD dan 9 nakes sejumlah puskesmas terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil swab test.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri mengatakan, manajemen RSUD saat ini sudah memasang pengumuman terkait penutupan tersebut.

"Jika ada yang belum tahu ditutup, kami memberikan pengertian dan diarahkan untuk berobat ke rumah sakit swasta dan puskesmas yang masih aman dari penyebaran Covid-19," ujar Iwa di kantornya, Jalan Anggrek, Kabupaten Sumedang, Selasa (18/8/2020).

Kecuali untuk warga sakit yang harus mendapatkan penanganan segera, kata Iwa, akan tetap mendapat penanganan di IGD yang hingga saat ini tidak ditutup dan masih beroperasi seperti biasanya.

"Jadi, untuk masyarakat yang perlu penanganan segera, IGD masih tetap beroperasi seperti biasa," katanya.

Penutupan RSUD Sumedang tersebut dilakukan mulai Selasa (18/8/2020) hingga Rabu (19/8/2020) untuk mencegah penyebaran virus corona dan untuk menekan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang.

Iwa mengatakan, selama RSUD Sumedang dilakukan penutupan dua hari, pihaknya akan melakukan kajian untuk memutuskan kelanjutan terkait penutupan RSUD tersebut.

"Selama dua hari itu, dilakukan kajian dan penelaahan apakah ke depannya perlu selanjutnya ditutup atau seperti apa. Sebab, yang jelas pada tanggal 20 dan 21 itu kan libur, jadi poli juga libur," ucap Iwa.

• 31 Karyawan RSUD Sumedang Positif Covid-19, Menurut Jubir dari Sini Mereka Tertular