Tugu Saksi Perang di Jembatan Bangkir Indramayu Kini Terlupakan, Penuh Belukar di Momen HUT Ke-75 RI

Tugu itu justru dipenuhi semak belukar disekililingnya. Beberapa bagian dari tugu tersebut bahkan sudah terkelupas.

Tribun Cirebon/ Eki Yuliantoro
Tugu perjuangan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur akibat peperangan di Jembatan Bangkir pada November 1947 di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu yang kondisinya kini terbengkalai, Senin (17/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Lokasi yang dahulunya menjadi salah satu tempat peperangan hebat antara tentara Indonesia melawan kolonial Belanda di Kabupaten Indramayu kini terbengkalai.

Lokasi tersebut tepatnya berlokasi di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu atau tempat berada di sekitaran Jembatan Bangkir Indramayu.

Meski pemerintah sudah membuat sebuah tugu perjuangan untuk mengenang jasa para pahlawan di lokasi tersebut. Namun, kondisi tugu tersebut kini mengkhawatirkan.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, tak ada satu pun pernak-pernik khas kemerdekaan di peringatan HUT Ke-75 RI di lokasi setempat hari ini, Senin (17/8/2020).

Rayakan Kemerdekaan RI, Gojek Kibarkan Nama di Empat Negara

Tugu itu justru dipenuhi semak belukar disekililingnya. Beberapa bagian dari tugu tersebut bahkan sudah terkelupas.

Padahal pada tugu tersebut tertulis jelas keterangan "DISINILAH TEMPAT PARA PEJUANG KEMERDEKAAN MEMPERTAHANKAN JIKA DEMI TEGAKNYA KEMERDEKAAN RI PADA TGL 17-8-1945".

Pada tugu itu juga tertulis keterangan dibuat pada tanggal 20 Mei 1976.

Salah satu tokoh masyarakat, Asikin (80) mengaku sedih dengan terbengkalainya tempat bersejarah tersebut.

Generasi penerus seolah-olah lupa akan rekam sejarah yang menewaskan banyak nyawa di lokasi setempat.

Asikin yang saat itu berusia 7 tahun mengingat betul kejadian kelam pada masa itu.

Bintang Persib Bandung dan Persija Jakarta Saling Lempar Pujian di Momen Kemerdekaan RI

"Saya waktu itu dievakuasi ke Desa Pamayahan, saya dan orang tua saya demi menghindari amukan Belanda," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya.

Ia mengatakan, perang tersebut terjadi pada November 1947 seusai Pasukan Setan yang dipimpin MA Sentot melakukan penghadangan terhadap kolonial ketika hendak melintasi Jembatan Bangkir.

Dari jarak hanya 30 meter pasukan MA Sentot menembaki pasukan Belanda hingga menimbulkan kerugian yang tak terkira, seluruh peleton prajurit yang konvoi berikut satu mobil palang merah Belanda dihancurkan.

Pertempuran tersebut berlangsung sekitar tiga jam lamanya. Dalam peristiwa ini dua orang tentara Belanda berhasil lolos.

Bintang Persib Bandung dan Persija Jakarta Saling Lempar Pujian di Momen Kemerdekaan RI

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved