Sebelum Proklamasi Ini Peristiwa yang Terjadi, Perdebatan Soekarno dengan Pemuda hingga Proklamasi
Tepat pada 17 Agustus 1945 Indonesia resmi memproklamasikan diri kemerdekaannya. Sebelum proklamasi itu terjadi, ada peristiwa yang belum banyak diket
TRIBUNJABAR.ID - Tepat pada 17 Agustus 1945 Indonesia resmi memproklamasikan diri kemerdekaannya.
Sebelum proklamasi itu terjadi, ada peristiwa yang perlu Anda ketahui.
Ada peristiwa penting yang juga mengiringi sehingga Indonesia merdeka.
• Menjelang HUT ke-75 RI, PT KAI Daop 2 Bandung Tambah Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, Ini Rutenya
Berikut tribunjabar.id rangkum dari sejarahlengkap.com dan setneg.com runutan peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan.
Jepang Dibom Amerika

Sejarah pengemboman di Hiroshima Jepang menjadi jalan pembuka bagi Indonesia untuk merdeka.
Pasalnya, setelah peristiwa bom yang terjadi 6 Agustus 1945 oleh Amerika, Jepang tunduk.
Momen ini lantas dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Setelah berita bom Hiroshima itu tersiar, para tokoh proklamator bergegas menyusun kemerdekaan.
Pembentukan PPKI

Rapat PPKI pada 18 Agustus 1945 yang salah satu hasilnya adalah menetapkan UUD 1945 serta memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia
Tepat pada 7 Agustus 1945 Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dari sebelumnya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
PPKI dipimpin langsung oleh Soekarno dan Moh Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo.
Pada 12 Agustus 1945, Soekarno mendapat kabar dari Marsekal Tarauchi bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.
Namun, para pemuda khawatir bila hal tersebut merupakan tipu muslihat Jepang.
Oleh karena para pemuda pun langsung bergegas mendesak Soekarno.
Peristiwa Rengasdengklok
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok
Ketika tahu Jepang dibom, Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Wedyoningrat sedang di Dalat, Vietnam.
Setelah mereka tiba di tanah air, Sutan Syahrir langsung mendesak Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Para golongan pemuda dan golongan tua pun mendesak Soekarno menyegerakan proklamasi kemerdekaan.
Para pemuda menginginkan kemerdekaan bukan karena pemberian Jepang.
Pemuda bergegas melakukan penculikan Soekarno dan wakilnya Moh Hatta di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dini hari.
Penculikan ini dimaksud untuk menjaga agar Soekarno dan Moh Hatta tak mendapat pengaruh dari Jepang.
Perdebatan dan detik-detik proklamasi

Dikutip dari setneg.com, peristiwa penculikan Rengasdengklok tersebut membuat kecewa Seokarno.
Di sana terjadi perdebatan sengit dengan para pemuda yang diwakili Sukarni.
Soekarno tak mau didesak dan berpegang teguh pada perhitungannya.
Namun Sukarni dan para pemuda lainnya gigih hingga meluluhkan hati Soekarno dan Hatta.
Dalam situasi akhirnya Soekarno memilih mengikuti keinginan para pemuda.
Satu hari sebelum proklamasi Soekarno menyusun naskah proklamasi di kediaman Laksamana Tadashi Maeda, tengah malam.
Di sana, Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks proklamasi.
Sementara golongan tua dan golongan muda berjaga dan menunggu di luar.
Soekarno menuliskan konsep proklamasi itu pada secarik kertas.
Sementara Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.
Hingga terjadilah pada 17 Agustus 1945 Soekarno membacakan proklamasi di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No 56.
Acara pembacaan proklamasi terjadi pukul 10.00 WIB.
Pembacaan proklamasi juga diiringi dengan pengirabaran bendera merah putih yang jahit Fatmawati.
Setelah bendera merah putih berkibar, rakyat yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Demikian itulah runutan peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan.