Pengukuhan Raharjo Djali jadi Polmah Keraton Kasepuhan Cirebon, Begini Kata Pangeran Kuda Putih

Raharjo Djali dikukuhkan sebagai Polmah atau pejabat sementara Sultan Keraton Kasepuhan beberapa waktu lalu.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
istimewa
Prosesi pengukuhan Raharjo Djali sebagai Polmak Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (6/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Raharjo Djali dikukuhkan sebagai Polmah atau pejabat sementara Sultan Keraton Kasepuhan beberapa waktu lalu.

Raharjo sendiri mengaku sebagai cucu Sultan Sepuh XI, Tadjoel Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radjaningrat.

Ibunya, Ratu Mas Doly Manawijah, merupakan putri ketiga Sultan Sepuh XI, dari istri keduanya, Nyi Mas Rukiah.

Hal itupun mendapat tanggapan dari Ketua Umum Santana Kasultanan Cirebon, Pangeran Kuda Putih alias Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja.

Unik, Pria ini Bawa Kucing sebagai Seserahan untuk Calon Istri, Sempat Panik Si Kucing Hampir Kabur

Heru mengaku tidak mempermasalahkan pengukuhan Raharjo sebagai polmah.

Pasalnya, polmah sendiri hanyalah pejabat sementara, bukan sultan definitif.

"Kami melihat pengukuhan ini tujuannya bukan ingin menjadi sultan," kata Heru Rusyamsyi Arianatareja saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (14/8/2020).

Ia menilai pengukuhan Raharjo sebagai polmah menjadi bukti adanya pihak-pihak yang merasakan hal yang salah di keraton.

Menurut dia, upaya Raharjo sama seperti apa yang dilakukannya, yakni meluruskan hal yang salah tersebut.

Yakni, mengembalikan takhta Sultan Keraton Kasepuhan kepada keturunan Sunan Gunung Jati yang lebih berhak atas jabatan tersebut.

Momen Berkesan Ketua Viking Girls Selama Jadi Bobotoh, Nonton Persib vs Persija Saat Hamil

Karenanya, pihaknya pun menolak penobatan Putra Mahkota Keraton Kasepuhan, PRA Luqman Zulkaedin, sebagai Sultan Sepuh XV.

"Keraton ini milik rakyat, kenapa kesannya seperti milik pribadi, dan pengangkatan juga sultan harusnya melibatkan ulama, Sunan Gunung Jati adalah ulama besar," ujar Heru Rusyamsyi Arianatareja.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved