Tower SUTET di Sumedang Roboh
Pekerja Sebut Ada Angin Kencang Saat Tower Emergency SUTET Listrik di Sumedang Roboh
Pekerja tower emergency saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) listrik di Dusun Pasir Angin belum bisa memastikan penyebab robohnya tower.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pekerja tower emergency saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) listrik di Dusun Pasir Angin, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, belum bisa memastikan penyebab robohnya tower yang menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Pengawas konsorsium proyek pengerjaan tower emergency itu, Robi Yoeniar, mengatakan, sebelum adanya kejadian tersebut memang terjadi hembusan angin kencang di sekitar lokasi kejadian.
"Kami belum bisa pastikan karena harus dilakukan investigasi dulu. Tapi kebetulan pas saya kemarin turun dari atas (lokasi) anginnya cukup kencang," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, dengan adanya hembusan angin kencang itu bisa saja menjadi satu di antara faktor yang menyebabkan robohnya tower emergency SUTET listrik tersebut.
"Awalnya, pengerjaa SUTET listrik sudah selesai semua. Jadi tinggal tower emergency ini yang harus diturunkan," kata Robi.
• Nama 53 Tokoh yang Mendapat Tanda Jasa dan Kehormatan, Termasuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon
Ia mengatakan, hembusan angin kencang yang menghantam tower itu datang secara tiba-tiba. Cuaca saat kejadian tidak dalam keadaan mendung.
"Bisa juga ada pergeseran tanah di helical. Itu pakai helical sebetulnya, safety saja, karena proses pengerjaan sudah sesuai standar," ucapnya.
Pihaknya juga memastikan, empat pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu sebetulnya sudah dilengkapi pengaman saat bekerja.
• Viral, Ada Jalan Tol di Dago Pengguna Wajib Bayar Rp 3 Ribu, Sabtu-Minggu Ramai yang Melintas
Hanya saja, kata dia, mereka bisa terjatuh karena terbawa tower emergency yang roboh. Sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri meskipun pengerjaannya sudah sesuai standar.
"Waktu kerja kami dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, tapi ada pegawai yang merasa nanggung (bekerja), jadi lanjut satu jam dengan mengutamakan keselamatan," ujar Robi. (*)