Breaking News

Kehidupan

Kisah Bocah Sumedang Ini Bikin Terenyuh, Tak Malu Jualan Es, Uangnya Buat Orangtua & Belajar Online

Kisah perjuangan Jafar Sidik, bocah Sumedang yang masih berusia 11 tahun membuat orang lain akan terenyuh.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
tribunjabar/hilman kamaludin
Jafar Sidik, bocah penjual es buah keliling 

Adapun dalam sehari, Jafar rata-rata bisa membawa uang Rp 50 ribu.

Itu diperoleh dari penjualan sebanyak 10 cup es buah yang harganya Rp 3.000.

Warga yang membeli es buah dari Jafar kadang juga tidak menerima uang kembalian lantaran merasa kasihan.

"Tapi kalau habis, saya balik ke rumah untuk membawa es buah agar bisa berjualan lagi. Sehari bisa 3 sampai 4 kali berjualan dengan membawa 8 atau 10 cup es buah dalam satu kali," katanya.

Bocah Penjual Es Buah Keliling di Sumedang, Bantu Orangtua dan Beli Kuota Internet Belajar Online

Jafar tak malu berjualan. Pasalnya, niatnya adalah membantu kedua orangtuanya.

Ibunya sehari-hari juga berjualan es buah di rumahnya.

Sedangkan ayahnya, bekerja menjadi kuli bangunan di Kota Bandung.

"Saya jualan saat ayah bekerja di Bandung sejak satu bulan yang lalu, dan saat ini kebetulan lagi belajar di rumah. Jadi bisa bantu mamah sama adik," ujarnya.

Apa yang dikatakan Jafar senada dengan apa yang diucapkan ibunya.

Neneng Fatimah mengatakan, anaknya berjualan atas kemauan sendiri.

ILUSTRASI GANG SEMPIT - Sejumlah anak tengah bermain bola dengan memanfaatkan gang sempit di Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Selasa (29/1). Mereka memanfaatkan lahan seadanya karena tidak adanya lapangan untuk fasilitas olah raga.
ILUSTRASI GANG SEMPIT - Sejumlah anak tengah bermain bola dengan memanfaatkan gang sempit di Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Selasa (29/1). Mereka memanfaatkan lahan seadanya karena tidak adanya lapangan untuk fasilitas olah raga. (Deni Denaswara)

"Biasanya dia berjualan dari jam 9 sampai sore. Itu memang keinginanannya sendiri karena katanya ingin membantu orangtua," katanya.

Lebih lanjut Neneng bercerita, saat pulang ke rumah, Jafar kadang berkeluh kesah karena ada yang mengejeknya karena berjualan.

Namun, siswa kelas 6 SDN Panyingkiran 2 itu mengaku tak apa-apa jika dia diejek seperti itu.

"Tapi dia mah ya gak apa-apa," ujar Neneng.

Neneng bersyukur, dia memiliki anak seperti Jafar.

Anaknya itu tak malu berkeliling jualan demi membantu meringankan beban kedua orangtuanya.

"Anak saya berkeliling berjualan es buah dari pukul 09.00 - 18.00 WIB," ujar Neneng.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved