Kepala Daerah yang Ikut Uji Klinis Vaksin Covid Tak Perlu Mengaitkan dengan Isu Politis

Direktur Indonesia Political Research & Consulting (IPRC), Iman Soleh, mengatakan, keterlibatan kepala daerah itu bisa menambah harapan masyarakat.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020). Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jabar tercatat sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 satu-satunya dari kalangan pejabat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Meski sejumlah kepala daerah dan pejabat di Bandung sudah menyatakan siap menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19, namun baru Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang tercatat sebagai pendaftar. Dia masih menunggu pemeriksaan kesehatan dari tim penguji.

Direktur Indonesia Political Research & Consulting (IPRC), Iman Soleh, mengatakan, keterlibatan kepala daerah itu bisa menambah harapan masyarakat. Hal ini membuat masyarakat memahami, jalan keluar dari pandemi ini akan ditemukan dalam waktu dekat.

"Ini hal yang positif, menurut saya. Keterlibatan kepala daerah bisa menjadi motivasi bagi rakyat, bahwa obat atau vaksin dari Covid-19 akan segera ditemukan. Ini merupakan hal yang membanggakan," kata Iman Soleh saat dihubungi, Selasa (11/8/2020).

Iman berharap kepala daerah yang terlibat dalam uji klinis vaksin Covid-19 ini tak membalut isu ini dengan kepentingan politis. Artinya, proyek kemanusiaan ini jangan disangkutpautkan dengan perolehan suara.

"Jangan sampai uji klinis ink dianggap sebagai bagian dari kontestasi penanganan Covid-19. Harus berasal dari hati yang murni untuk menjadi sukarelawan untuk tujuan kemanusiaan," kata Iman.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan dirinya sudah terdaftar sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan keikutsertaannya tersebut adalah langkahnya sebagai pemimpin untuk meyakinkan masyarakat bahwa semua pihak berupaya mengatasi pandemi Covid-19

"Kalau pemimpinnya ikut, ya rakyatnya yakin, bahwa semuanya berproses secara ilmiah. Jadi tidak ada istilah, oh rakyat dikorbanka. Pemimpinnya saja enggak yakin, masa rakyatnya harus ikutan, enggak. Semuanya juga ikutan. Makanya gubernur juga ikutan dalam proses ini," kata Emil di Gedung Pakuan Kota Bandung, Senin (10/8).

Dilaporkan ke Kejati Jabar soal Duit Hibah Rp 1,7 M, Kuasa Hukum Ketua Kadin Jabar: Buktikan Saja

5 Daerah di Jabar yang Kasus Covid-19 Naik Tinggi, Ada yang Tambah Lebih dari 10 Kali Lipat

Emil mengatakan, jika proses uji klinis vaksin ini berhasil, dia akan menyampaikan bahwa uji klinis ini berhasil untuk selanjutnya diproduksi. Jika tidak berhasil pun, dia akan tetap menyampaikannya. Terpenting, katanya, semua pihak sudah berikhtiar.

"Saya sudah mendaftarkan, didaftarkan oleh tim kesehatan saya secara online. Jadi tanda buktinya sudah ada, nanti saya posting juga. Bahwa ya mendaftarnya sudah. Diterimanya masih belum karena menunggu pengumuman dari sisi kesehatan dan lain-lain bahwa saya layak dan siap jadi relawan," katanya.

Emil berharap semua proses berjalan lancar. Jika dapat menjadi relawan, dia akan melaksanakan semua tahapan pengujian sesuai prosedur dan tanpa mendapat keistimewaan dibandingkan relawan lainnya. Kalaupun tidak bisa mengikutinya akibat tidak bisa memenuhi syarat, dia pun harus memakluminya.

Mantan Wali Kota Bandung ini meminta masyarakat tidak terlarut dalam berbagai isu miring mengenai Covid-19 yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat harus percaya kepada lembaga institusi yang kredibel yaitu Gugus Tugas Covid-19, di mana saya juga ketuanya juga. Jangan terlalu terbawa dalam diskusi dalam narasi yang kurang produktif, yakini bahwa pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu yaitu adanya vaksin," katanya.

Live Streaming Pengumuman 75 Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Diusung PDIP, Siapa Saja?

Dari seribuan orang yang mendaftar sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19, satu nama di antaranya adalah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Namun, belum ada nama pejabat lainnya yang berdomisili di Bandung Raya yang tercantum dalam daftar relawan tersebut.

"Tidak ada (pejabat lain selain Ridwan Kamil)," kata Manajer Lapangan Uji Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Dr Eddy Fadlyana, melalui ponsel, Senin (10/8).

Eddy mengatakan sampai Senin (10/8) pagi, jumlah relawan yang mendaftar untuk mengikuti uji klinis vaksin Covid-19 mencapai 1.020 orang dari total kuota 1.620 orang. Angkanya pun, katanya, terus bertambah setiap jam.

Dihadiri Jokowi

Presiden RI Joko Widodo berencana memantau pengujian vaksin Covid-19 di Gedung Eyckman, Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Selasa (11/8).

Eddy mengatakan Presiden rencananya akan meninjau proses pengujian vaksin Covid-19 untuk memastikan semua prosesnya berjalan dengan lancar.

"Ya, beliau datang, kalau dilihat dari jadwalnya jam 11.00 ke Eyckman. Pak Jokowi sama menteri-menterinya, rombongannya biasa datang," kata Eddy.

Eddy mengatakan pihak Presiden meminta 20 relawan pertama yang akan mendapat vaksin tersebut adalah masyarakat umum, bukan pejabat atau figur publik lainnya.

Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI 11 Agustus 2020, untuk SD Kelas 4-6

"Justru subjeknya untuk yang awal-awal ini masyakarat biasa. Pak Jokowi enggak mau kalau ada pejabat-pejabat gitu. Jadi masyarakat yang biasa besok itu justru," katanya, kemarin.

Menurut Eddy, Presiden dan para menterinya yang hadir hari ini tidak bisa mendaftar sebagai relawan atau mendapatkan vaksin ini lebih dulu karena memang tinggal di luar Bandung.

"Tidak mungkin daftar, kan di Jakarta. Ini kan hanya untuk sekitaran Bandung," kata Eddy.

Viral Video Awan Tsunami di Aceh, Apa Itu Awan Arcus? Masyarakat Waspada Bila Melihat Awan Itu

Eddy mengatakan bahwa para relawan ini harus berdomisili dari Bandung Raya supaya memudahkan pemeriksaan dan kunjungan ke salah satu dari enam tempat pengujian yang hanya ada di Kota Bandung. Selama pengujian, relawan diwajibkan mengunjungi tempat pengujiannya kembali selama lima kali.

"Dijadwalkan, Pak Jokowi hanya memantau imunisasi di Eyckman saja. Ke Bio Farma dulu, jam 11.00 baru ke Eyckman," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved