Viral di Media Sosial

VIRAL Curhat Peserta Tes Akpol, Gugur karena Dinyatakan Positif Covid-19, Sebut Swab Test Negatif

Sebuah postingan yang berisi cerita peserta tes Akpol atau Akademi Kepolisian gagal seleksi gara-gara hasil kesehatan positif Covid-19 viral.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Istimewa via Tribunnews
Sebuah postingan yang berisi cerita peserta tes Akpol atau Akademi Kepolisian gagal seleksi gara-gara hasil kesehatan positif Covid-19 viral. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah postingan yang berisi cerita peserta tes Akpol atau Akademi Kepolisian gagal seleksi gara-gara dinyatakan positif Covid-19 viral di media sosial Twitter.

Padahal, sebelumnya peserta tes Akpol itu mengklaim sudah melakukan rapid test hingga swab test, dan hasilnya non-reaktif dan negatif.

Adapun curhatan tersebut dibuat dalam sebuah thread atau utas Twitter di akun @siap_abangjagoo.

Utas itu diberi judul "menghalalkan segala cara".

Peserta tes Akpol tersebut bercerita, dia awalnya ikut seleksi daerah.

Dia mengaku masuk peringkat pertama se-provinsi.

"Udah sampai sidang akhir, terus berhak untuk melanjutkan tes ke tingkat pusat," tulisnya.

Setelah itu, peserta tes Akpol tersebut sudah bersiap untuk berangkat ke Semarang.

Sebelumnya dia sudah rapid test pada 31 Juli agar waktunya tak "mepet".

Di thread tersebut, turut diunggah pula surat keterangan hasil rapid test.

Tertulis yang mengeluarkan surat keterangan itu adalah RSIA Griya Medika, Batam.

Polisi Lulusan Akpol 1991 Distribusikan Bingkisan Sembako di Dayehkolot

"udah tidur nyenyak bgt la pokoknya. Btw, ini pertama kali aku buat tweet soalnya kata kawanku kalo ngethread di twitter bisa ramee ini hasil rapidnyaa," tulisnya.

Hingga akhirnya, lanjutnya, sore harinya ada petugas dari Polda datang ke rumahnya.

Petugas tersebut memberi kabar, bahwa peserta tes Akpol itu justru dinyatakan positif Covid-19.

"tp ngga ada bukti tertulis resmi kalau aku emang beneran positif covid. Yaudah, intinya gabisa berangkat aja gitu alias gugur," tulisnya.

Peserta tes Akpol itu tak tinggal diam.

Karena dikatakan positif Covid-19 tanpa ada bukti resmi, dia dan ibunya pergi ke lab untuk ambil swab mandiri tanggal 31 Juli.

"Hasilnya keluar tgl 3 Agustus, NEGATIF brook!! terus kenapa aku digugurin coba?" tulisnya.

Adapun lokasi swab test-nya adalah di RS Bhayangkara.

Lulusan Akpol Dikirim ke Daerah Rawan Konflik, Kapolri: Biar Orang Tuanya Meriang

Saat tes pun, dia tak datang sendiri ke sana.

"Ini bukan aku sendiri aja yg kena, tapi kawanku juga. Ada sekitar 6 orang yang tes Akpol disini yg kena kasus gini. Yang aku tau kabarnya, 3 orang kawan aku coba ulang swab karena gayakin, dan ternyata bener NEGATIF semua!!" tulisnya.

Dia lalu diskusi dengan keluarganya, mengapa hasil tes dan apa yang dikatakan petugas dari Polda berbeda.

Kemudian, peserta tes Akpol itu mendapatkan dokumen PDF press release dari gugus tugas Covid-19 di daerahnya.

Dia kaget karena ada namanya tercantum.

"Ampun kali la we, latihannya butuh waktu setahun lebih. Lari pagi sama sore. Belajar subuh, belajar malem. Kurang usaha apa bos? Tbtb dinyatakan gugur karena covid, tanpa bukti pula?! Mana stlh sidang akhir itu aku pangkas rambut pula biar kece buat tes ke pusat. Yah tbtb gagal:)" tulisnya.

Untuk membuktikan kalau paru-parunya sehat, peserta tes Akpol itu akhirnya rontgen paru.

Dia juga rapit test ECLIA.

"Sekalian rapid ECLIA disana yg katanya rapid ini lebih akurat drpd rapid biasa. Yaela kumpulin terus buktinyaa," tulisnya.

Lebih lanjut, peserta tes Akpol itu mengaku tak menuduh.

Dia hanya berprasangka saja.

"ku bukannya menuduh, tapi dugaanku, ga salah kan orang berprasangka? tapi kalau emang iya, ini cara yg bagus sih buat jatuhin saingan:), bukan cuma gugur aja, kami sampe kena tekanan dari sosial juga. temen, tetangga, semuanyala. sampe rilis di mana mana. orang jadi takut dong?"

"Yaaa gatau ini ulah siapa, tapi semoga ada lah jalan dan balasannya. Kalau emang berlian masuk lumpur pun tetep berlian, kalau besi ya kena air sedikit juga udah karatan. Semua punya karakter, ngga harus saling menjatuhkan. Cara begini ini cara orang-orang yg ngga mampu. hehe," tulisnya.

Berikut adalah tautan utasnya:

Penjelasan Polda Kepri

Kepala Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda Kepri, Kombes Pol dr Muhammad Haris mengatakan, dia sudah mengetahui mengenai utas yang ramai di media sosial itu.

Dia sudah melaporkan hal tersebut.

"Saya juga sudah melaporkan terkait dinyatakan positif beberapa (calon) taruna Akpol tersebut ke Wakapolda dan Kapusdokkes," ujarnya, saat dikonfirmasi Tribun Batam, dikutip TribunJabar.id, Jumat (7/8/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada calon taruna Akpol yang hendak melanjutkan pendidikan tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

Polda Jabar Cek Kesiapan Penerimaan Calon Taruna Akpol dan Tamtama Polri di Polresta Tasikmalaya

Pihaknya mengambil sampel swab para taruna Akpol tersebut untuk memastikan kesehatan para anak-anak tersebut.

Sebelum mengikuti proses perekrutan para calon taruna Akpol sebenarnya sudah menandatangani kesepakatan sebelum mengikuti proses seleksi.

"Dalam perekrutan calon Akpol ada persetujuan untuk diperiksa, persetujuan untuk diumumkan hasil dan persetujuan tidak mempertentangkan hasil yang di sampaikan dan mereka semua sudah menandatangani hal tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart juga sudah menanggapi utas yang viral itu.

Dia mengatakan, pihaknya dalam melaksanakan tes Covid-19 bekerja sama dengan pihak yang dirujuk oleh pemerintah pusat, dalam hal ini adalah BTKL-PP Batam.

"Sudah menjadi klausul bahwa mereka yang akan ikut tes tingkat pusat harus dilakukan tes swab, tes swab dilakukan oleh lembaga yang digunakan oleh gugus tugas Covid-19 Kepri, lembaga tersebut juga adalah lembaga yang ditunjuk oleh Kemenkes dan memiliki lab yang sudah terstandarisasi," ujarnya, dikutip TribunJabar.id dari Tribun Batam.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt (TribunBatam.id/Istimewa)

Mengenai ungkapan kekecewaan yang disampaikan oleh peserta tes Akpol, Harry mengatakan, silakan saja disampaikan asalkan secara benar.

Dia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Namun, lanjutnya, menyampaikan kekecewaan di media sosial adalah hal yang kurang "gentleman".

Jika ada pihak yang merasa kecewa dan kurang puas bisa menempuh jalur yang ada dengan mengadukan hal tersebut ke pihak-pihak terkait seperti Kompolnas.

Intinya, menurut Harry, Polda Kepri tak ada niatan untuk menggagalkan yang bersangkutan.

"Kami sangat transparan bahkan setiap proses dan hasil tes kita publikasi melalui media," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved