Lewat Miniatur Perahu Tradisional, Darmin Tunjukan Budaya Masyarakat Pesisir Indramayu Tempo Dulu

Kecintaannya terhadap budaya dan perahu membuatnya ingin bisa melestarikan perahu-perahu khas Kabupaten Indramayu tersebut dalam bentuk miniatur.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Hasil karya Darmin di bengkel pembuatan perahu miniatur miliknya di Desa Karangsong 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Letak geografis yang berada di Pantai Utara Pulau Jawa atau Pantura membuat Kabupaten Indramayu sangat identik dengan kehidupan masyarakat pesisir.

Banyak masyarakat di Kabupaten Indramayu yang bahkan bermata pencaharian menjadi nelayan. Dengan menggunakan perahu mereka mencari ikan sampai melintasi lautan.

Hal ini pula yang membuat Kabupaten Indramayu memiliki warisan leluhur berupa perahu tradisional yang unik dan berbeda dibanding daerah-daerah lainnya.

Biasakan Langsung Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari, Ini Deretan Manfaatnya

Namun, keberadaan perahu-perahu tradisional tersebut kini sudah sulit ditemui dan terkalahkan oleh keberadaan perahu-perahu modern.

Atas dasar itu, Darmin (37) warga Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu memutuskan untuk berhenti menjadi nelayan dan beralih profesi menjadi pengrajin perahu miniatur.

"Awal mulanya saya kan tadinya nelayan, cuma makin ke sini semakin tua tenaga makin kurang. Jadi milih kerja di darat saja jadi pengrajin perahu tradisional," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di bengkel pembuatan perahu miniatur miliknya di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Kamis (6/8/2020).

Usaha tersebut sudah Darmin geluti sejak tahun 2014 lalu secara otodidak.

Juventus vs Lyon, Memphis Depay Sembuh dari Cedera, Siap Bermain di Liga Champions

Kecintaannya terhadap budaya dan perahu membuatnya ingin bisa melestarikan perahu-perahu khas Kabupaten Indramayu tersebut dalam bentuk miniatur.

Perahu-perahu tradisional seperti konthing, kolek, soto, dorit, jegong, tembon, dan sope ia ciptakan dari limbah-limbah kayu palet dan triplek yang sudah tidak terpakai.

Hasil karyanya pun pasti selalu menghiasi rangkaian acara Hari Jadi Indramayu yang jatuh setiap tanggal 7 Oktober setiap tahunnya.

Ia mengaku, tidak mudah untuk membuat desain perahu tradisional.

Darmin harus mengumpulkan riset terlebih dahulu dari nelayan-nelayan berusia tua agar bisa membuat miniatur perahu persis seperti aslinya.

Dari sekian banyak jenis perahu tradisional yang ada di Kabupaten Indramayu, belum secara menyeluruh sudah ia buat.

Deretan Puisi dan Pantun Hari Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dibagikan pada 17 Agustus

Beberapa bahkan sampai saat ini masih terus ia lakukan riset untuk mendesain tampilan aslinya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved