Jerinx SID Tak Jadi Dijemput Paksa Polisi, Tepati Janji Datangi Polda Bali
Polisi tak jadi menjemput paksa drummer band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx.
TRIBUNJABAR.ID, DENPASAR - Polisi tak jadi menjemput paksa drummer band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx. Pasalnya, Jerinx menepati janji untuk datang memenuhi panggilan Polda Bali, Kamis (6/8/2020).
Mengendarai kendaraan Nissan March, Jerinx datang ke Polda Bali ditemani pengacaranya, I Wayan Gendo Suardana dan dua pengacara lainnya.
Tiba di Ditreskrimsus Polda Bali, Jerinx langsung masuk ke ruang pemeriksaan yang terletak di lantai tiga.
Polda Bali sebelumnya sudah memanggil Jerinx namun pada pemanggilan pertama yang bersangkutan tidak hadir.
Polisi mengancam akan menjemput paksa Jerinx kalau tidak memenuhi panggilan kedua, Kamis (6/8/2020).
Polisi akan meminta keterangan Jerinx terkait laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali.
IDI Bali melaporkan Jerinx ke Polda Bali menyusul postingan di akun instagramnya @jrxsid yang dianggap mencemarkan nama baik IDI.
“Itu terkait ujaran kebencian dan pencemaran nama baik di media sosial dia,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Syamsi, saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).
Syamsi menjelaskan, unggahan Jerinx di media sosial yang dipermasalahkan IDI, yakni tentang tuduhan bahwa IDI dan rumah sakit sebagai “kacung” World Health Organization (WHO) dan menuliskan kepanjangan IDI menjadi Ikatan Drakor Indonesia.
• Mensos Juliari Batubara Ajak Agen Perubahan Lakukan Hal Kecil yang Bisa Berdampak Besar
Laporan ini sebetulnya sudah dilakukan sejak 16 Juni 2020.
Selama ini, Polda Bali sudah memeriksa saksi-saksi, termasuk Ketua IDI Bali serta sejumlah ahli.
Terkait laporan ini, Jerinx diduga melanggar pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) dan/atau Pasal 27 Ayat (3) Jo Pasal 45 Ayat (3) UU Republik Indonesia No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Merasa Terhina
Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja mengaku terhina atas postingan Jerinx di akun media sosialnya yang menuduh IDI sebagai kacung WHO dan menyebut IDI dengan kepanjangan “Ikatan Drakor Indonesia”.
“Ya, terkait menghina IDI. Dia sebut IDI kacungnya WHO, IDI ikatan apa apa itu. Ya, kami kan organisasi merasa terhina dengan hal hal seperti itu,” kata Putra Suteja saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/8/2020).
• Penjelasan Pelatih Persib Robert Alberts Mengenai Tiga Pemain yang Asing Belum Tiba di Kota Bandung