Viral di Media Sosial

VIRAL, Video Muda-mudi Dugem di Lokasi Kemah di Lombok Timur, Riuh Berjoget Ria Bak di Diskotik

Sebuah aksi muda-mudi riuh berjoget ria bak di diskotik di lokasi perkemahan di Lombok Timur viral di media sosial.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Tangkapan layar Instagram @insidelotim
Video aksi muda-mudi pendaki dugem di atas bukit Savana Propok, Desa Bebidas, Lombok Timur, viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video muda-mudi dugem berjoget ria di kegelapan malam viral di media sosial.

Seperti yang diunggah di akun Instagram @insidelotim.

Dalam video viral itu, memperlihatkan suasana malam yang gelap tapi riuh dengan suara.

Beberapa lampu senter menyala menyoroti langit bak diskotik.

Dijanjikan Akan Dinikahi, Anak 14 Tahun di Purwakarta Dicabuli 2 Kali Hingga Hamil 4 Bulan

Suara musik pun terdengar keras laiknya ada konser meriah.

Terdengar pula sejumlah orang ikut bernyanyi.

Dalam rekaman video itu bahkan terlihat sejumlah muda-mudi dugem berjoget berdekatan.

Mereka tampak terbawa euforia bak sedang berpesta merayakan sesuatu.

Menurut keterangan akun @insidelotim, diduga muda-mudi yang dugem tersebut adalah oknum pendaki.

Disebutkan pihak pengelola lokasi perkemahan pun geram dan sudah mewanti-wanti aturan.

Namun disayangkan muda-mudi tersebut megabaikan aturan tersebut.

Akun tersebut juga mengupdate informasi, adanya saksi dalam kejadian tersebut.

"Update terakhir (3 Agustus 20) info salah satu pengunjung melalui DM, kejadian tgl 1 Agustus malam. Kebetulan ada pengunjung yg juga memvideokan dari jauh."

"Kesaksian pengunjung, Kejadian di area Bukit Savana Propok, Lombok Timur, tepatnya di area Savana 2."

Dalam keterangan video, akun tersebut mengimbau agar kejadian tersebut menjadi pelajaran.

"Siapapun pelakunya berapapun jumlahnya, tindakan seperti ini sangat tidak terpuji."

"Alam harusnya dijaga, keindahannya dipelihara, tidak dengan tindakan yang tidak-tidak. Video ini sbg peringatan untuk kita semua agar lebih menjaga sikap ketika berwisata."

"Namun, tidak serta merta juga kita mengedepankan bully. Sumpah serapah tentu bukan solusi."

"Menyerbu pelaku dengan kata-kata kotor justru memperkeruh suasana. Ambil hikmahnya, jadikan pelajaran."

"Para pelaku harus diberi peringatan dan edukasi dengan cara-cara yg persuasif, tegas. Karena pelakunya tidak hanya satu, butuh upaya extra dari semua pihak, termasuk side pade yang membaca postingan ini," tulisnya dalam keterangan akun @insidelotim.

Kumpulan Kata-kata Bijak dari Para Pahlawan, Cocok Dibagikan Saat Momen Kemerdekaan RI 17 Agustus

Terinspirasi dari Pengalaman, Lesti Rilis Lagu Baru Kulepas Dengan Ikhlas di Konser Ulang Tahunnya

Hingga kini (5/8/2020) video viral tersebut sudah ditonton lebih dari 23 ribu kali.

Diketahui muda-muda itu berpesta di lokasi perkemahan di bukit Savana Propok, Lombok Timur.

Dikutip dari Kompas.com, saat dikonfirmasi kejadian tersebut benar adanya.

Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/8/2020).

"Kejadian itu pada tanggal 1 Juli kemarin," kata Dedy dikonfirmasi kompas.com, Rabu (5/8/2020).

Dedy menyebut setidaknya ada 150 orang yang pada saat itu melakukan pendakian ke bukit Savana Propok, Lombok Timur.

Dedy juga menyinggung aksi pendaki atau muda-mudi tersebut melanggar imbauan pemerintah.

Kata Dedy, aksi para pendaki mengabaikan menjaga jarak dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kami sangat sayangkan aksi mereka yang melanggar imbauan di tengah Covid-19 ini, di mana kita harus jaga jarak," kata Dedy.

Diketahui, Savana Propok merupakan destinasi wisata pendakian baru yang dibuka mulai 7 Juni 2020 lalu.

Dari bukit yang mempunyai ketinggian 1934 mdpl ini, anda dapat melihat keindahan dan kemegahan Gunung Rinjani.

Kejadian Viral Lainnya Hari Ini

Viral di Sukabumi Video Ibu-ibu Sedang di Sungai, Disebut Lakukan Ritual

Sebuah video yang tersebar di WhatsApp akhir-akhir ini menjadi perbincangan warga Kabupaten Sukabumi.

Dalam video berdurasi tiga menit itu, terlihat beberapa ibu-ibu berkerudung seperti sedang berada di kolam atau sungai.

Beberapa di antara mereka ada juga yang menggendong anak.

Tak jauh dari mereka, ada seorang pria yang mengenakan peci berwarna putih.

Namun, yang membuatnya jadi perbincangan adalah ada seseorang dalam video yang mengucapkan soal ritual salah satu agama di Indonesia.

Portal berita lokal di Sukabumi juga menulis, narasi dalam video yang beredar itu menyebut mengenai ritual tentang penghapusan dosa.

Disebutkan, peristiwa dalam video terjadi di Kecamatan Cikidang.

Wartawan TribunJabar.id telah mengonfirmasi kebenaran video itu.

Camat Cikidang, Zamtika mengatakan, video itu merupakan hoaks atau kebohongan.

"Sebagaimana yang beberapa hari kebelakang yang tersiar adanya video yang menerangkan seolah-olah masyarakat kami, ada kegiatan pemurtadan."

"Setelah kami berkonsultasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh alim ulama, termasuk beberapa kepala desa, bahwa video tersebut tidak benar atau hoaks."

"Mohon bisa diketahui oleh masyarakat umumnya," ujar Zatimka didampingi Kapolsek dan Danramil Cikidang saat berikan keterangan dalam sebuah video yang diterima Tribunjabar.id, Rabu (5/8/2020).

Senada dengan Zamtika, Ketua MUI Kecamatan Cikidang, Deden Zaenal Mutaqin juga berkata hal senada.

Dia menegaskan, video tersebut hoaks.

"Sampai saat di Kecamatan Cikidang, 12 desa, tidak ada indikasi pemurtadan sebagaimana yang di share video itu."

"Intinya sampai saat ini tidak ada pemurtadan. Sementara saya bilang hoaks."

"Kalau memang ada pasti saya teliti lagi. Saya sebagai orang Cikidang asli tidak kenal daerah itu," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved