Mencuri Ponsel untuk Belajar Online

Ayah di Garut Curi Ponsel Agar Anaknya Bisa Belajar Online Mengaku Gelap Mata, Kini Dapat Bantuan

A sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya per hari hanya Rp 50 ribu. Itu pun tak menentu di saat pandemi Covid-19.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Seli Andina Miranti
Pixabay
Ilustrasi menggunakan ponsel atau smartphone. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - A (41), pencuri HP mengakui jika ia mengambil HP karena terpaksa. Ia terdesak kebutuhan karena anaknya membutuhkan HP untuk belajar.

"Saya sadar kalau perbuatan saya sangat salah. Cuma kemarin memang anak saya merengek minta HP. Soalnya anak saya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran," ujar A di rumahnya di Kecamatan Tarogong Kaler.

A sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya per hari hanya Rp 50 ribu. Itu pun tak menentu di saat pandemi Covid-19.

Rumah A hanya berukuran 4x6 meter. Di dalam rumahnya, hanya ada satu kamar saat masuk, terdapat sebuah ruangan yang dijadikan sebagai ruang tamu, ruang tidur dan tempat berkumpul keluarga.

Jangan Sepelekan Sarapan, Ini Bahayanya Jika Melewatkan Sarapan Tiap Pagi

Di belakangnya, terdapat sebuah toilet. Hanya ada lemari pakaian, lemari piring, dan TV tabung.

A mengaku kenal dengan orang yang HPnya dicuri. Ia juga sering disuruh membantu di rumah korban.

"Saya jujur gelap mata. Makanya saat lihat ada HP di rumah itu, langsung saya ambil," katanya.

Keinginan A untuk bisa memiliki HP akhirnya terwujud. Kajari Garut, Sugeng Hariadi melalui Kasipidum Kejari Garut, Dapot Dariarma langsung memberikan bantuan.

"Saya mendapat perintah dari Kajari untuk membantu. Makanya saya datang ke rumah A untuk membantu," kata Dapot.

Pengakuan Edo Putra Youtuber Prank Daging Isi Sampah yang Ditangkap, Kini Menyesal dan Minta Maaf

Bantuan yang diberikan berupa HP berikut kartu dan kuotanya. Sembako dan perlengkapan sekolah juga akan diberikan menyusul.

Dapot menyebut, awalnya A takut saat ia datang ke rumah. Istrinya bahkan hampir menangis. Setelah dijelaskan, A dan istri akhirnya mengerti.

"Saya jelasin datang mau kasih bantuan. Sekalian cek kondisi rumahnya, ternyata memang benar seperti yang diberitakan. Apalagi anaknya sudah ketinggalan pelajaran karena tak punya HP," ujarnya.

Dapot pun berpesan agar A tak mengulangi perbuatannya. Di mata hukum, aksi A itu sangat salah. Meski ia mempunyai niat mulia agar anaknya bisa belajar.

Pengakuan Edo Putra Youtuber Prank Daging Isi Sampah yang Ditangkap, Kini Menyesal dan Minta Maaf

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved