Tak Hanya Virusnya, "Covidiot" Menjadi Tantangan Besar di Majalengka dalam Penanganan Kasus Covid-19

Covidiot sendiri adalah seseorang yang mengabaikan peringatan terkait kesehatan atau keselamatan publik.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yuliantoro
Saat pelaksanaan tes swab terhadap sejumlah ASN di Majalengka 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Kasus penderita virus Corona di Majalengka terus bertambah.

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 20 kasus.

Hal ini menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali Direktur RSUD Majalengka, dr Harizal Harahap.

Menurutnya, Kabupaten Majalengka tidak hanya dihadapkan dengan kasus Covid-19.

Nokia 150 Tipe Baru Resmi Hadir di Indonesia, Harga Cuma Rp 450 Ribu Spesifikasi Handal dan Berkelas

Melainkan, harus berhadapan dengan orang-orang yang disebutnya Covidiot.

Covidiot sendiri adalah seseorang yang mengabaikan peringatan terkait kesehatan atau keselamatan publik.

Atau dengan kata lain, orang yang dengan keras kepala mengabaikan aturan social distancing, sehingga membantu penyebaran Covid-19.

Wakapolda Jabar jadi Kapolda Gorontalo, Kabid Humas Polda Jabar ke Divhumas Polri

"Saat ini kita berhadapan dengan dua musuh besar, yaitu virus Covid-19 dan orang-orang dengan ‘Covidiot’, yaitu orang-orang yang acuh, tidak peduli dengan Covid-19 dan malah percaya bahwa Covid ini adalah suatu rekayasa untuk menguntungkan tenaga medis, Rumah Skait, bahkan Pemerintah. Kini Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah berjuang bersama menempuh langkah-langkah ini. Jadi mari kita dukung bersama, sesuai profesi kita masing-masing," ujar dr Harizal, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, yang diperlukan sekarang adalah bagaimana menemukan masyarakat yang ternyata sudah terkonfirmasi positif Covid-19, agar segera diisolasi.

Salah satu contoh, apalagi ada warga yang baru datang dari luar daerah, terutama dari zona hitam atau merah, harus langsung melakukan karantina mandiri.

Selain itu, yang bersangkutan terus dipantau status kesehatannya oleh pihak puskesmas.

VIDEO-Kreatif, Relawan Rumah Zakat di Sukabumi Sulap Botol Plastik Jadi Kursi dan Meja

“Selama itu, harus diperhatikan kebutuhan hidupnya. Untuk penanganan ini perlu kerjasama yang luar biasa dari berbagai pihak," ucapnya.

Dirinya melanjutkan, jika ditemukan terkonfirmasi positif pada orang sakit, harus dilakukan isolasi dan terapi di Rumah Sakit.

Tracing dan periksa seluruh orang yang pernah kontak dengan pasien menjadi tugas yang harus dijalani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved