5 Fakta Air Panas di Gunung Tikukur, Keluar dari Bebatuan di antara 2 Pohon, Ini Penjelasan Ahli

Kemunculan air panas di Gunung Tikukur dianggap misteri karena gunung tersebut bukan gunung berapi.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
tribunjabar/syarif pulloh anwari
Air Panas Itu Muncul dari Dalam Bebatuan di Gunung Tikukur, Masih Misteri karena Bukan Gunung Api 

Ketika Tribunjabar.id menyambangi lokasi sumber air panas ditutup selembar seng oleh warga sekitar.

Ketua RW 1, Sulayro (63) memperlihatkan kondisi sumber mata air cipanas itu, yang hingga kini, warga sekitar pun tak tahu asal muasal munculnya air panas tersebut.

Sumber air panas itu berada di atas dua pohon yakni pohon randu dan pohon beringin.

Bebatuan karang pun terlihat di lokasi kawasan pemandian air panas tersebut.

4. Bukan Gunung Berapi

Sulayro mengatakan ia pun masih bingung keberadaan air panas itu, lantaran Gunung Tikukur bukan gunung berapi.

"Ya kan gunung Tikukur ini katanya bukan gunung aktif atau gunung berapi, tapi kuasa Pencipta bisa ada sumber air panas itu, " jelasnya

Supiatin menambahkan ia yang asli warga sini, sempat merasakan tradisi sekitar lokasi sumber air panas yang sering datang kesini selalu melakukan ritual memberikan sesajen dan tradisi lempar koin kedalam sumber mata air panas tersebut.

"Yang warga yang ingin berendam disini selalu nginep, sebelum akses nya sudah bagus seperti ini, jadi harus nginep tapi harinya harus ganjil, terus tradisi itu sekarang enggak ada karena faktor modernisasi, " jelasnya.

5. Penjelasan Ahli

Kepala Bidang Panas Bumi PSDMBP Arif Munandar mengatakan mata air panas di kawasan Saguling bukanlah sesuatu yang misteri, karena dalam keilmuannya hal itu masuk kedalam panas bumi non vulkanik

"Panas bumi ini dibagi menjadi menjadi dua, sistem vulkanik dan sistem non vulkanik. Kalau yang ini, berdasarkan data base Pemda Jabar yang pernah melakukan inventarisasi melalui survei tinjau secara umum ini masuk pada panas bumi non vulkanik, karena berada di lingkungan "Bukan" gunung api, " ujar Arif melalui sambungan telepon, Minggu (2/8/2020).

"Yang di Saguling kita klasifikasikan sebagai 'titik panas bumi Saguling'. Biasanya air panas non vulkanik ini memiliki temperatur relatif rendah sehingga potensinya masuk ke law sampai medium, " ucapnya.

Kemunculan air panas itu bukan dari gunung api, dimungkinkan berasal dari patahan/sesar dan bisa pula sebagai gradien thermal atau juga heat sweep.

Sistem panas bumi sesar – tektonik biasa disebut heat sweep. Berkaitan dengan zona sesar dan rekahan pada kedalaman di daerah yang memiliki heat flow yang tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved