Viral, Suhu Dingin Jadi Perbincangan Netizen, Ini Penjelasan Ahli Sampai Kapan Suhu Dingin Melanda

Saat ini, suhu dingin kembali jadi perbincangan warganet. Di Google Trends Indonesia, Kamis (30/7/2020), kata kunci suhu masuk ke jajaran nomor dua.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
tribunjabar/gani kurniawan
Ilustrasi suhu dingin di Kota Bandung. 

Kandungan uap di atmosfer ini terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir.

Uap air dan air adalah zat yang cukup efektif menyimpan energi panas, itu secara fisis.

Saat kandungan uap di atmosfer ini rendah, maka akan menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan bumi ke luar angkasa pada malam hari, tidak tersimpan di atmosfer.

Ilustrasi suhu dingin di Kota Bandung.
Ilustrasi suhu dingin di Kota Bandung. (tribunjabar/gani kurniawan)

Dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

Dikatakan Hary, setidaknya suhu dingin bakal berlangsung hingga dua bulan ke depan.

“Suhu udara dingin biasa terjadi di puncak musim kemarau pada Juli-Agustus. Sampai dengan menjelang bulan September,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020), dikutip TribunJabar.id, Kamis (30/7/2020).

Selain disebabkan karena kandungan uap di atmosfer cukup sedikit, dijelaskan oleh Hary, suhu dingin ini juga disebabkan lantaran pada Juli ini wilayah Australia sedang dalam periode musim dingin.

Adapun sifat dari massa udara yang ada di Australia ini dingin dan kering.

Suhu Dingin Landa Tasikmalaya dan Sekitarnya Pagi Ini, Cek Prakiraan Cuaca Selengkapnya di Sini

Saat ini pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (monsoon dingin Australia) semakin signifikan.

Hal itu terjadi lantaran adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia.

Saat pergerakan massa semakin signifikan, berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Tak hanya itu, saat puncak musim kemarau, dikatakan Hary, suhu udara umumnya lebih dingin dan permukaan bumi juga jadi lebih kering.

Saat kondisi seperti itu, panas matahari juga bakal lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa.

Hal itu juga menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.

Selain itu, kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved