Imbauan Aa Gym bagi Umat Islam yang Merayakan Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19
Menanggapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia, perayaan Hari Raya Idul Adha
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menanggapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia, perayaan Hari Raya Idul Adha kali ini hendak diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Kegiatan pemotongan hewan kurban dapat dilaksanakan namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga kebersihan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
KH Abdullah Gymnastiar yang akrab dipanggil Aa Gym selaku ulama mengingatkan agar masyarakat tetap rida dengan situasi pandemi ini, karena setiap musibah datang dan pasti akan berakhir atas izin Allah SWT. Maka masyarakat diharapkan supaya dapat menerima takdir dan ber-ikhtiar untuk mendapatkan takdir yang lebih baik lagi.
“Jadi kita tidak usah memaksakan diri untuk beribadah seperti pada waktu normal, karena situasinya tidak normal,” kata Aa Gym saat berdialog melalui ruang digital di Media Center, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
“Ini adalah cara yang tepat untuk kita menambah keyakinan kepada Allah SWT, bahwa penguasa segala keadaan adalah Allah SWT. Kita punya rencana, punya keinginan, tapi kalau Allah SWT menetapkan sesuatu ya semua takluk pada kekuasaan-Nya, ini merupakan pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi COVID-19,“ ucap Aa Gym.
• Covid-19 Makin Meningkat, Mulai 3 Agustus 2020 RSHS Terapkan PKBM alias Lockdown Kecil
Ia juga menambahkan bahwa situasi pandemi ini merupakan kesempatan bagi kaum muslimin untuk lebih tawadhu. Dengan kata lain, kaum muslimin diharapkan menyadari bahwa kekuasaan sepenuhnya berada di tangan Allah SWT, sehingga hilanglah kesombongan manusia.
Selain itu Aa Gym menyebutkan bahwa di dalam Agama Islam, menghindari kemudaratan merupakan perbuatan yang lebih diutamakan dibanding melakukan hal yang mendatangkan manfaat.
Aa Gym mengatakan COVID-19 ini merupakan penyakit yang dapat tersebar melalui kerumunan. Di dalam berkerumun ini harus punya tata yang baru, supaya kerumunan ini tidak menimbulkan kemudaratan.
Sehingga menjalankan ibadah di rumah tidak akan mengurangi pahala, termasuk dalam perayaan Hari Raya Idul Adha.
Terkait pemikiran bahwa takdir seperti kematian sudah ditentukan sehingga masyarakat cenderung tidak terlalu memedulikan protokol kesehatan, Aa Gym menilai tidak ada kejadian yang terjadi dengan sia-sia. Maka jangan sampai masyarakat kehilangan keyakinan terhadap hikmah atas pandemi COVID-19.
• Plt Bupati Indramayu Bolehkan Warga Gelar Salat Idul Adha tapi Begini Persyaratannya
“Selain mengimani takdir, akal manusia juga harus digunakan untuk memperoleh ilmu. Sehingga pada akhirnya tubuh dapat merealisasikan keimanan serta keilmuan tersebut dengan mematuhi protokol Kesehatan," ucap Aa Gym
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum RICMA Masjid Cut Meutia, Muhammad Hussein mengatakan bahwa protokol kesehatan juga diterapkan di Masjid Cut Meutia, termasuk untuk perayaan Hari Raya Idul Adha.
Dengan maksud menghindari kerumunan, pembagian daging kurban kali ini tidak dengan menggunakan kupon, melainkan dengan melalui koordinator yang akan mengantarkan ke rumah-rumah.
“Pemotongan dilakukan di Masjid dengan prosedur pintu gerbang, depan dan belakang, di kunci. Mengenai tempat pemotongan hewan kurban, bagi pengurban yang ingin menyaksikan pemotongan, maka akan diberi kalung identitas sebagai pengunjung. Kemudian waktu kunjungan akan disesuaikan dengan jadwal pemotongan hewan kurban masing-masing,” ucap Hussein