Kim Jong Un Terapkan Lockdown Pertama
Covid-19 di Korea Utara dapat memberikan konsekuensi yang mengerikan karena infrastruktur perawatan kesehatan masyarakat yang buruk
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un menerapkan lockdown di Kota Kaesong, dekat dengan perbatasan Korea Selatan, setelah ditemukan seseorang dengan gejala Covid-19, yang membuat ia percaya kemungkinan "virus ganas" itu masuk ke negaranya. Penetapan itu dilaporakan oleh media setempat pada Minggu (26/7), sebagaimana yang dilansir Associated Press.
Jika orang tersebut secara resmi dinyatakan sebagai pasien virus korona, ia akan menjadi kasus virus korona pertama yang dikonfirmasi di Korea Utara. Korea Utara dengan tegas mengatakan tidak memiliki satu pun kasus virus korona di wilayahnya, klaim yang dipertanyakan oleh para ahli luar negeri.
Lockdown diumumkan pemerintah Korea Utara pada Jumat (24/7) sore. Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) mengatakan kasus orang yang dicurigai itu adalah seorang pelarian yang melarikan diri ke Korea Selatan beberapa tahun lalu, sebelum secara ilegal melintasi perbatasan ke Korea Utara awal pekan lalu.
Menurut KCNA, sekresi pernapasan dan tes darah menunjukkan orang itu diduga terinfeksi virus korona. Orang-orang yang berkontak fisik dengan terduga positif Covid-19 tersebut dibawa pemerintah ke Kaesong untuk dikarantina.
Pemerintah Korea Utara melakukan beberapa upaya untuk melawan Covid-19, yang dinilai sebagai masalah nasional, di antaranya menutup semua lalu lintas perbatasan, melarang turis asing, dan memobilisasi petugas kesehatan untuk mengkarantina siapa pun yang memiliki gejala virus korona.
Namun, tindakan lockdown baru pertama kali dilakukan oleh pemerintah Korea Utara untuk melawan penyebaran Covid-19. Para ahli luar negeri mengatakan Covid-19 di Korea Utara dapat memberikan konsekuensi yang mengerikan karena infrastruktur perawatan kesehatan masyarakat yang buruk dan kurangnya pasokan peralatan medis.***