Tidak Lagi Dilaporkan Secara Langsung untuk Tutupi Data Covid-19? Ini Penjelasan Wiku Adisasmito
Tidak ada lagi laporan secara langsung mengenai perkembangan Covid-19 di Indonesia.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sejak Achmad Yurianto lengser sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, tidak ada lagi laporan secara langsung mengenai perkembangan Covid-19 di Indonesia.
Apakah itu upaya menutupi data?
Mengenai hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, yang kini mengambil alih tugas Achmad Yurianto membantahnya.
Menurut Wiku, masyarakat dan media massa dapat melihat update data kasus Covid-19 melalui laman covid19.go.id.
Ia memastikan data tersebut diperbarui tiap hari pada pukul 16.00 WIB.
"Tidak ada maksud menutup-nutupi data, mari kita dorong transparansi publik. Dan silakan masyarakat ikut kontrol apabila ada kondisi yang tak sesuai," kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Wiku menambahkan, pemerintah berupaya agar data penanganan Covid-19 terintegrasi serta tidak berbeda antara pusat dan daerah.
Maka dari itu, sistem pelaporan data akan terus diperbaiki setiap saat.
Setelah ditunjuk menjadi Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito tidak lagi mengabarkan update data kasus baru dan meninggal akibat Covid-19.
• Bisa Produksi 200 Ribu Pil Per Hari, Begini Penampakan Pabrik Pil Ilegal di Bandung yang Berperedam
Padahal, pada kesempatan sebelumnya, pemerintah melalui Achmad Yurianto yang kala itu menjadi Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, selalu menyampaikan data terbaru secara langsung kepada masyarakat.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 19.450 (21.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 18.068 (19.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 8.527 (9.3%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 8.021 (8.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 5.824 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 5.332 (5.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.165 (3.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 3.263 (3.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 2.996 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.724 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.120 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.822 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.707 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.475 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.345 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.034 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.010 (1.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 849 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 712 (0.7%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 620 (0.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 496 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 386 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 359 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 350 (0.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 349 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 246 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 218 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 200 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 195 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 182 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 171 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 158 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 137 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 136 (0.1%).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tak Lagi Gelar Konferensi Pers Update Kasus Covid-19 per Hari, Pemerintah Bantah Tutupi Data